4 Resiko Eyelash Extension Pada Mata

SUKABUMIUPDATE.com - Eyelash Extension atau biasa dikenal juga dengan tanam bulu mata dapat membuat mata tampak lebih indah dan ‘hidup’. Di zaman milenial kini, perempuan mana yang tidak peduli akan penampilannya? Jika membahas penampilan, make up adalah salah satu yang utama bagi kaum hawa salah satunya adalah Eyelash Extension ini. 

Eyelash extension tak hanya digandrungi oleh para pesohor saja, tetapi ibu-ibu pekerja bahkan remaja putri juga ikut andil dalam memamerkan bulu mata mereka yang akan terlihat tebal serta memberikan efek keindahan tersendiri. Selain itu, eyelash extension juga sangat mudah digunakan.

Namun, ada beberapa risiko yang akan didapat oleh pengguna eyelash extension, berikut kami berikan empat dampak atau resiko memakai eyelash extension:

1. Iritasi Mata

Ilustrasi sakit mata karena iritasi. - (Unsplash)</span

Iritasi yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang terkandung dalam eyelash extension salah satunya dapat menyebabkan mata merah dan bengkak. 

Tidak hanya merah dan bengkak saja, apabila eyelash extension tidak dirawat, akan muncul juga rasa gatal dan perih di kelopak mata hingga membuat mata berair, mudah silau dan mata sulit dibuka. 

2. Konjungtivitas

Ilustrasi konjungtivitas mata. - (Unsplash)</span

Konjungtivitas adalah peradangan yang terjadi pada selaput yang melapisi permukaan bola mata bagian dalam. Konjungtivitas pada mata yang terpapar lem atau bahan kimia dari eyelash extension sangatlah berbahaya, karena bisa mengakibatkan sakit yang mendalam pada mata. 

3. Radang Blefaritis 

Radang blefaritis pada mata. - (Unsplash)</span

Blefaritis terjadi akibat peradangan kelopak mata bagian luar yang ditimbulkan oleh bakteri atau virus yang menempel pada bulu mata, peradangan itu terjadi akibat bulu mata palsu yang ditanam. 

4. Luka di Kornea Mata

Luka di Kornea Mata. - (Unsplash)</span

Luka pada kornea mata adalah yang paling parah terjadi akibat dari pemasangan eyelash extension. Jika terjadi, maka penglihatan akan kabur atau bahkan bisa saja terjadi kebutaan.

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang