Sukabumi Update

Hasil Riset: ASI dari Ibu yang Disuntik Vaksin Mengandung Antibodi Covid-19

Penelitian terbaru dari Universitas Florida mengungkapkan air susu ibu atau ASI dari ibu yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 memiliki antibodi yang bermanfaat bagi bayi.

SUKABUMIUPDATE.com - Penelitian terbaru dari Universitas Florida mengungkapkan air susu ibu atau ASI dari ibu yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 memiliki antibodi yang bermanfaat bagi bayi.

Profesor di Departemen Mikrobiologi dan Ilmu Sel Universitas Florida, Joseph Larkin, menjelaskan bayi yang baru lahir sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang secara maksimal. Di sisi lain usia mereka masih terlalu muda untuk bisa menerima suntikan vaksin Covid-19, seperti dikutip dari USA Today, Ahad, 5 September 2021.

Adapun ASI dari ibu yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 memiliki 100 kali lipat antibody. Imunoglobulin A (IgA) pada ASI menjadi pelindung bagi bayi dari penyakit dengan membentuk lapisan di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi. 

Hal ini bisa mengurangi risiko penyakit seperti infeksi telinga tengah, infeksi saluran pernapasan seperti gastrointestinal dan lainnya. 

photoPenelitian mengungkapkan air susu ibu atau ASI dari ibu yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 memiliki antibodi yang bermanfaat bagi bayi. - (alodoc)</span

Penelitian ini dimulai pada Desember 2020 saat vaksin COVID-19 pertama kali tersedia untuk petugas kesehatan dan berlangsung hingga Maret 2021. Penelitian ini mengambil sampel dari 21 relawan ibu menyusui yang bekerja di layanan kesehatan dan memenuhi syarat untuk divaksinasi dengan Pfizer atau Moderna.

Para peneliti melakukan tiga kali uji coba, yakni sebelum relawan divaksinasi, setelah pemberian dosis pertama, dan setelah suntikan kedua.

Josef Neu, peneliti dan profesor Fakultas Kedokteran Departemen Pediatri dan Divisi Neonatologi Universitas Florida mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan dampak dari antibodi yang terkandung pada ASI dari ibu yang telah divaksinasi ini. "Ini adalah sesuatu yang kami ingin tahu apakah itu benar-benar dapat memberikan manfaat,” kata dia.

SUMBER: TIKA AYU/TEMPO.CO

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI