Sukabumi Update

Peneliti: Bersepeda Berdampak pada Disfungsi Seksual dan Inkontinensia Urine

SUKAUMIUPDATE.com - Olahraga bersepeda menjadi sangat populer belakangan ini, hampir setiap akhir pekan banyak orang memanfaatkan libur untuk bersepeda bersama teman-temannya.

Bersepeda dinilai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia seperti menyegarkan badan, memperkuat otot kaki, menjadikan pikiran fresh dan sebagainya.

Namun, disamping manfaat yang dihasilkan dari bersepeda, kegiatan tersebut ternyata memiliki dampak yang kurang baik juga untuk tubuh.

Baca Juga :

Dikutip dari Suara.com, pakar kesehatan mengatakan kepada bahwa tekanan dari kursi sepeda pada perineum (area genital) dapat menyebabkan masalah dengan inkontinensia urine hingga gairah seksual.

Bersepeda ini juga dilihat dapat memicu nyeri genital dan mati rasa pada beberapa pengendara sepeda wanita dan pria.

photoIlustrasi Bersepeda di Sore Hari - (Freepik)</span

Dr Philippa Kaye menulis tentang kemungkinan hubungan antara kelas bersepeda dan inkontinensia wanita dalam laporan media baru-baru ini untuk Daily Mail.

“Sebuah penelitian terhadap lebih dari 300 atlet triathlon wanita, yang banyak bersepeda sebagai bagian dari olahraga mereka, melaporkan bahwa satu dari tiga menderita inkontinensia dan nyeri panggul," kata Kanye.

Para ahli juga menemukan pengendara sepeda wanita dapat mengalami penurunan sensitivitas organ intim dan labial, dan tingkat yang lebih tinggi infeksi saluran kemih, tambahnya.

Terapis fisik yang menangani masalah dasar panggul, mengatakan keluhan nyeri panggul bisa menjadi hal yang umum di kalangan pengendara sepeda karena olahraga melibatkan tekanan pada area dasar panggul.

Elizabeth D'Annunzio Shah, PT, DPT, OCS, juga seorang ahli terapi fisik dasar panggul di Thrive Integrated Physical Therapy di New York City mengatakan bahwa meskipun inkontinensia urine mungkin tampak umum pada wanita, kencing saat berolahraga tidak normal.

"Ini bukan tentang bersepeda tetapi bagaimana orang itu menahan napas dan posturnya," kata Shah. Ia mengatakan penting bagi pengendara sepeda untuk menyadari postur dan pernapasan mereka selama latihan rutin.

Shah menjelaskan bahwa selama kelas sepeda cepat, faktor-faktor seperti menahan saat bernapas atau membungkuk ke depan dalam postur yang buruk memberi tekanan ekstra pada dasar panggul, yang dapat berkontribusi pada inkontinensia.

"Jika Anda duduk terjepit dan mengangkat beban, bersama dengan mekanik yang buruk, Anda akan membebani dasar panggul," kata Shah.

Untuk mengurangi ketegangan dasar panggul karena mengayuh sepeda, ada beberapa tips yang bisa diterapkan, seperti menggunakan sadel yang lebih lebar, meninggikan stang, latihan bernapas serta berdiri lebih sering.

Sumber: Suara.com

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI