Sukabumi Update

6 Tips Mudik Lebaran Aman untuk Penderita Diabetes

SUKABUMIUPDATE.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Kadar gula atau glukosa sendiri adalah sumber energi utama untuk sel tubuh manusia.

Penyakit ini juga merupakan salah satu penyakit yang memiliki tantangan cukup tinggi karena harus selalu memperhatikan asupan makanan.

Sehingga saat mudik lebaran penderita diabetes harus ekstra hati-hati.

Seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD, dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, Dip.TH mengatakan, diabetes tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikontrol dengan pemeriksaan berkala dan menjaga kondisi tubuh dengan pola hidup sehat.

photoIlustrasi Penderita Diabetes - (Freepik)</span

"Bagi individu di bawah 40 tahun, tidak ada rekomendasi khusus untuk melakukan screening, tetapi jika ingin melakukan pemeriksaan gula darah sebaiknya adalah setelah berpuasa, sehingga dapat diketahui jika terjadi pre-diabetes," ujar dr. Rudy melalui keterangan yang diterima Suara.com, Kamis, 21 April 2022.

Berikut ini tips mudik lebaran untuk pasien diabetes yang perlu diperhatikan:

Baca Juga :

1. Tidak Dalam Kondisi Akut

Kondisi akut yang dimaksud adalah kondisi yang baru terjadi yang sifatnya mendadak dan perlu penanganan yang cepat, misalnya infeksi berat seperti radang paru-paru dan gula darah yang terlalu tinggi yang menyebabkan pasien sehari-hari masih harus dirawat dan kontrol rutin ke dokter.

2. Konsumsi Makan, Minum, dan Obat-obatan dalam Perjalanan

Jenis makanan dan minuman, serta waktu makan dan minum obat harus tetap terkontrol selama perjalanan, sesampainya di tujuan, maupun selama masa liburan.

Makanan tidak boleh yang terlalu manis, terlalu asin, terlalu berlemak, berminyak, dan porsi yang terlalu banyak.

3. Periksa Sebelum Pergi

Sebelum melakukan perjalanan, terutama perjalanan jauh, sebaiknya periksakan diri terlebih dahulu ke dokter apakah gula darah sudah terkontrol dengan baik atau belum, ada komplikasi atau tidak.

Tujuannya adalah jangan sampai terjadi komplikasi ketika di perjalanan atau ketika sudah sampai di tujuan. 

Contohnya, jika pasien diabetes dengan penggunaan insulin melakukan perjalanan jauh atau travelling pasti akan terjadi perubahan pola makan, jenis makanan, dan waktu makan.

Hal ini akan mempengaruhi kinerja insulin sehingga harus dilakukan pengaturan kembali terhadap dosis insulin tersebut.

4. Tidak Boleh Terlelu Lama Duduk

Perjalanan jauh baik melalui jalur darat seperti mobil dan kereta, maupun menggunakan pesawat (long flight) akan meningkatkan risiko terjadinya kaki bengkak pada penderita diabetes. Kondisi ini diakibatkan oleh pembuluh darah primer di kaki tidak bisa memompa darah kembali ke atas.

Tipsnya, jika diabetesi melakukan perjalanan jauh dengan mobil maka bisa sesekali berhenti di rest area untuk turun dan berjalan-jalan sebentar atau sering menggerak-gerakan kaki ketika di mobil, jika menggunakan kereta atau pesawat bisa berdiri setiap satu jam sekali atau ke toilet.

5. Sempatkan Olahraga dalam Perjalanan

Faktanya, saat travelling terjadi penurunan aktivitas olahraga sebesar 54 persen. Padahal olahraga juga penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dan bonusnya badan juga akan jadi lebih bugar.

WHO merekomendasikan frekuensi olahraga lima kali per minggu dengan durasi minimal 30 menit.

6. Lakukan Pemeriksaan Setelah Bepergian

Setelah melakukan perjalanan panjang, diabetesi baiknya kembali ke dokter untuk kontrol gula darah selambat-lambatnya 7 hingga 10 hari setelah pulang berlibur.

Hal ini dikarenakan, selama perjalanan tentu aktivitas berubah, pola makan, dan waktu makan juga akan berubah atau bahkan bertambah, sehingga ada risiko gula darah akan bertambah dengan cepat.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI