Sukabumi Update

Peneliti Temukan Fakta Mengerikan Memungut Makanan yang Jatuh ke Lantai

SUKABUMIUPDATE.com - Orang Indonesia pasti tidak asing dengan istilah ‘belum lima menit’. Istilah tersebut biasanya digaungkan saat memungut makanan yang belum lama jatuh ke lantai dan dianggap masih layak untuk dikonsumsi.

Padahal dibaliknya ada sebuah fakta mengerikan yang mana dapat membahayakan kesehatan.

photoIlustrasi Anak Kecil Memainkan Makanan di Lantai - (Freepik)</span

Melansir dari suara.com, Guru Besar Universitas Bina Nusantara Prof. Ingrid S. Surono, MSc, Ph.D., mengingatkan jangan pernah mengonsumsi makanan yang telah jatuh walaupun belum lima menit, bahkan meski baru beberapa detik sekalipun.

Mengapa? Karena para ilmuwan di Universitas Clemson, Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian pada 2006 terkait jumlah bakteri dan kuman yang menempel pada makanan saat jatuh. Mereka memakai tiga jenis lantai, yakni karpet, keramik, dan kayu

"Peneliti ini menginokulasikan salmonella ke keramik kemudian menempelkan makanan selama 5 detik. Ternyata 99 persen kuman salmonella itu nempel semua. Kalau 5 menit kuman pasti sudah berkembangbiak," papar prof Ingrid dalam webinar Indonesia Hygiene Forum (IHF) beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan bahwa gizi dalam makanan menjadi sumber berkembangbiak bagi mikroba seperti kuman. Oleh sebab itu, mereka dapat bertambah banyak walaupun hanya dalam hitungan menit.

Penelitian juga menemukan lama waktu bertahannya kuman pada setiap jenis lantai. Prof. Ingrid mengatakan, mikroba paling bertahan lama dengan jumlah yang banyak pada lantai karpet.

Baca Juga :

"Walaupun sudah menempel 8 jam, mikroba di karpet jumlahnya hampir sekitar 10 juta," imbuhnya.

Sementara jumlah mikroba pada lantai kayu dan keramik sekitar puluhan ribuan dalam rentang waktu yang sama.

"Itupun sudah cukup untuk membuatnya menyebabkan infeksi penyakit. Kalau nanti dia menemukan kondisi memadai untuk berkembangbiak, bisa mencapai dosis infeksi," kata prof Ingrid.

Setelah satu hari penuh, jumlah mikroba di lantai tetap stabil. Sementara pada lantai kayu, jumlah mikroba semakin menurun setelah 12 jam.

Oleh sebab itu, Prof Ingrid mengingatkan, penting untuk menjaga kebersihan rumah, termasuk juga lantai.

Ia mengatakan bahwa secara alami manusia memang akan selalu hidup berdampingan dengan mikroba. Di dalam tubuh manusia bahkan juga dihuni oleh jutaan mikroba.

Jenis mikroba baik dapat bermanfaat bagi kesehatan, tetapi mikroba buruk tentu bisa menyebabkan timbulnya penyakit.

"Jadi di setiap sudut rumah, apalagi pojokan yang sulit dibersihkan banyak sekali bersarang berbagai jenis mikroba. Komposisi mikroba dalam tubuh kita juga dipengaruhi oleh kebersihan rumah," pungkasan.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI