Sukabumi Update

Buang Air Kecil Terasa Sakit? Waspada Bisa Jadi Gejala Kanker Vulva

SUKABUMIUPDATE.com - Kanker vulva merupakan kanker yang menyerang permukaan luar organ intim wanita. Kanker ini merupakan jenis kanker yang lebih mudah disembuhkan asalkan terdeteksi sejak dini.

Meskipun begitu, kanker tetaplah kanker yang pastinya akan membuat siapapun takut jika penyakit itu tumbuh didalam tubuh.

photoIlustrasi Sakit Buang Air Kecil - (Freepik)</span

Melansir dari suara.com, National Health Service (NHS) menyarankan wanita harus konsultasi dengan dokter ketika memperhatikan ada perubahan pada vulva mereka.

Salah satu gejala paling umum dari kanker vulva adalah rasa sakit atau terbakar ketika buang air kecil. Tapi, ada pula tanda-tanda lainnya, seperti:

Baca Juga :

  • Gatal, terbakar atau nyeri pada vulva yang tak kunjung hilang
  • Benjolan, pembengkakan atau pertumbuhan seperti kutil pada vulva
  • Menebal, menonjol atau bercak pada kulit vulva
  • Pendarahan atau keputihan yang tidak berhubungan dengan menstruasi
  • Nyeri vulva
  • Ulserasi pada vulva
  • Tahi lalat di vulva yang berubah bentuk atau warna
  • Benjolan di selangkangan

"Banyak orang merasa malu membicarakan gejala ini. Tapi, Anda sangat perlu memeriksakannya ke dokter," kata Macmillan dikutip dari Express.

Karena, kanker vulva bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Umumnya, dimulai dari sel pra-kanker yang berubah perlahan selama beberapa tahun untuk menjadi sel kanker.

Cancer Research UK mencatat bahwa sariawan adalah infeksi jamur umum yang dapat mempengaruhi mulut dan kulit di berbagai bagian tubuh.

Bahkan, gejala sariawan organ intim bisa mirip dengan gejala kanker vulva, seperti gatal dan nyeri, keputihan, serta nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks.

Secara umum, dokter tahu bahwa kanker dimulai ketika sel mengembangkan perubahan atau mutasi dalam DNA-nya.

"DNA berisi instruksi yang memberitahu sel apa yang harus dilakukan. Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh dan membelah dengan cepat," jelas Mayo Clinic.

Sel dan keturunannya terus hidup ketika sel-sel normal lainnya akan mati. Sel-sel yang terakumulasi membentuk tumor yang mungkin bersifat kanker, menyerang jaringan di dekatnya dan menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Meskipun penyebab pasti kanker vulva tidak diketahui, faktor-faktor tertentu tampaknya meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Hal ini termasuk bertambahnya usia, terpapar human papillomavirus (HPV), merokok, memiliki sistem kekebalan yang lemah, memiliki riwayat kondisi pra kanker vulva atau memiliki kondisi kulit yang melibatkan vulva.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI