Sukabumi Update

Profil Andri Hamami, Eks Wakil Wali Kota Sukabumi yang Kini Maju ke DPR RI

Andri Setiawan Hamami. | Foto: andrihamami.sukabumikota.go.id

SUKABUMIUPDATE.com - Nama Andri Setiawan Hamami kembali muncul di panggung politik Sukabumi. Setelah menyelesaikan amanahnya sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2018-2023 mendampingi Wali Kota Achmad Fahmi, Andri kini menatap kontestasi pemilihan Anggota DPR RI.

Kepada sukabumiupdate.com, Andri mengatakan dirinya akan maju sebagai bakal calon Anggota DPR RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 melalui Partai Golkar. Andri menilai terdapat satu pekerjaan rumah yang tidak bisa dilakukan secara lokal, melainkan perlu intervensi yang bersifat nasional.

Andri merupakan adik kandung Bupati Sukabumi Marwan Hamami yang juga berangkat dari Partai Golkar. Karier politiknya dimulai saat bergabung dengan Partai Golkar dan ikut berkontestasi di pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi tahun 2013. Tetapi pada 2018, Andri mendampingi Fahmi melalui Partai Demokrat.

Kekinian Andri kembali bernaung di bawah partai beringin. Dia mengatakan tak ada komunikasi yang buruk antara dirinya dengan Partai Demokrat terkait kepindahannya dalam pencalonan anggota legislatif Senayan tahun depan. Andri menegaskan Partai Demokrat memahami keputusan politiknya.

"Tidak ada satu kejelekan dengan Demokrat. Mereka memahami," ujarnya yang menyebut memiliki satu visi dengan Partai Golkar untuk membangun Sukabumi.

Mengutip penjelasan di website andrihamami.sukabumikota.go.id, Andri lahir di Kota Sukabumi pada 25 Maret 1966. Pendidikan formal yang dia tempuh antara lain SDN Baros, SMP Negeri 2 Kota Sukabumi, SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, lalu Universitas Parahyangan Bandung Jurusan Hukum. Gelar pascasarjana diraih Andri di Universitas Padjadjaran pada program pascasarjana Magister Hukum Bisnis.

Sebelum menjabat Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri dikenal sebagai salah satu pengusaha Sukabumi. Jabatan direktur utama sudah banyak dipegangnya di beberapa perusahaan.

Baca Juga: Maju DPR RI dari Golkar, Andri Hamami Pamit sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi

Maju ke DPR RI

Fahmi dan Andri selesai menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2018-2023 pada Rabu, 20 September 2023. Posisi keduanya digantikan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Pemprov Jawa Barat Kusmana Hartadji sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi.

"Setelah kita beres di kota (Kota Sukabumi), ada satu PR (pekerjaan rumah) yang harus kita lakukan, yang sifatnya tidak daerah. Sifatnya kita membantu pemerintah dalam konteks nasional. Salah satunya kita menginginkan membangun Indonesia dari desa," kata Andri kepada sukabumiupdate.com lewat telepon, Rabu.

Andri mengungkapkan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah itu, perlu melewati tahapan gelanggang menjadi wakil rakyat di Senayan dari daerah pemilihan Jawa Barat IV yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi. Andri akan maju sebagai bakal calon Anggota DPR RI lewat penetapan Daftar Calon Tetap (DCT).

Mengutip laporan infopemilu.kpu.go.id, pada Agustus 2023 Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Daftar Calon Sementara (DCS) DPR RI Partai Golkar daerah pemilihan Jawa Barat IV yakni petahana Dewi Asmara (nomor urut 1), Pasha Ismaya Sukardi (nomor urut 2), Arfa Gunawan (nomor urut 3), Tantyo Adji P Sudharmono (nomor urut 4), Raditya Dwi Putra K (nomor urut 5), dan Nunung Kurniasih (nomor urut 6).

Setelah penetapan DCS, selanjutnya ada tahapan pengajuan pengganti calon sementara sebelum ditetapkan menjadi DCT pada 4 Oktober 2023 hingga 3 November 2023.

Baca Juga: 32 Bulan Diuji Pandemi, Fahmi-Andri Tuntas Lima Tahun Pimpin Kota Sukabumi

Andri mengatakan akan ada yang mengundurkan diri dari DCS Partai Golkar dan digantikannya. Namun Andri belum mengetahui akan mendapatkan nomor urut berapa. Andri juga mengungkapkan keberadaan incumbent Dewi Asmara dalam kontestasi ini menambah semangat partai beringin untuk memenangkan dua kursi.

"Kan ada yang mengundurkan diri dari dapil kita. Kita ditetapkannya di DCT, tapi saya gak tahu nomor (urut) berapa. Mudah-mudahan Golkar bisa dapat dua kursi. Intinya ada satu konsep yang perlu diperjuangkan secara nasional, membangun Indonesia dari desa," ujarnya.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT