Sukabumi Update

Pengendara Harus Waspada, Ada Jalan Amblas di Geopark Ciletuh Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Jalan di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi ruas Mareleng-Pantai Palangpang amblas. Titik amblas yang terjadi pada kiri dan kanan bahu jalan ini berada di Kampung Nyomplong, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Alhasil, jalan tersebut sementara hanya bisa dilintasi satu kendaraan dan membuat pengguna harus waspada.

Pengguna jalan warga Kecamatan Ciemas, Arip (40 tahun), mengatakan yang pertama kali amblas adalah bagian kanan jalan dari arah Pantai Palangpang yakni terjadi sekitar tujuh bulan lalu. Kemudian dua bulan berikutnya atau lima bulan lalu, jalan bagian kiri dari arah Pantai Palangpang menuju Mareleng juga amblas. Arip menyebut kondisi ini sudah beberapa kali coba ditangani.

"Memang sudah ditangani sementara beberapa kali, tapi amblas lagi. Tinggi amblas dari permukaan jalan sekitar 4 meter," kata dia, Minggu (30/10/2022).

Kepala Satuan Pelayanan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (KSPPJJ) Wilayah IV Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Entis Sutisna, mengatakan dua pekan lalu pihaknya sudah menangani jalan amblas tersebut. Bahkan sudah hampir dua gunung tanah, kata Entis, dipindahkan ke tempat yang amblas agar jalan tetap berfungsi dengan menambal kekosongan tanah.

"Tapi yang namanya pergerakan, kami harus hati-hati juga karena jika beban terlalu berat akan semakin cepat memicu pergerakan. Ini sudah menjadi skala prioritas untuk penanganan secara permanen, bahkan direncanakan lelang dini atau disegerakan Januari 2023," ujar dia.

Menurut Entis, panjang amblasan di ruas Mareleng-PantaiPalangpang adalah sekitar 65 meter pada kiri jalan dan 75 meter bagian kanan. Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat juga sudah melakukan sondir atau pengujian tingkat kekuatan tanah untuk penanganan permanen jalan amblas tersebut. Perencanaan desain pun sudah disiapkan, tinggal menunggu lelang.

"Senin besok mulai persiapan lagi, mudah-mudahan cuaca mendukung. Penanganan pergerakan tanah harus ekstra hati-hati. Jika terus diuruk, akan memicu pergerakan lebih cepat," katanya.

"Mohon bersabar, menunggu waktu tidak akan lama lagi, sudah melalui beberapa proses, sampai menentukan desainnya, karena perencana tidak mau gegabah dalam menentukan desain. Jadi ada waktu menentukan desain yang tepat untuk lokasi pergeseran tanah," imbuh Entis.

#SHOWRELATEBERITA

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI