Sukabumi Update

Belum Ada Laporan Kerusakan, Pemkot Sukabumi Pantau Dampak Gempa M5.8

Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada mengatakan belum ada laporan kerusakan akibat gempa bumi 5.8 magnitudo pada Kamis (8/12/2022). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada mengatakan sementara ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa bumi 5.8 magnitudo pada Kamis (8/12/2022) pukul 07.50.57 WIB. Dida menyebut saat ini kondisi masih aman terkendali.

"Alhamdulillah sampai jam sekarang saya monitor dengan BPBD, tidak ada laporan kerusakan. Kita berharap juga mudah-mudahan tidak ada kerusakan dan insyaallah tidak ada korban jiwa. Kondisi masih terkendali aman dan tidak ada masalah," kata Dida kepada wartawan.

Namun, Dida mengimbau warga tetap waspada karena menurut arahan Gubernur Jawa Barat yang disampaikan kepada bupati/wali kota, kejadian gempa akan hingga Maret 2023, sehingga harus waspada dan berdoa semoga Sukabumi tidak masalah terhadap kondisi alam dan gempa ini.

Baca Juga: Berguncang! Gempa Kuat M5.8 Barat Daya Kota Sukabumi, Sesar Cipamingkis?

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani mengatakan hingga Kamis pukul 08:40 WIB belum ada laporan kerusakan. "Kami tetap memantau, koordinasi dengan teman-teman kelurahan, kecamatan, dan seluruh aparatur TNI Polri untuk memantau wilayah." katanya.

Imran mengimbau apabila ada dampak yang dirasakan masyarakat, diharapkan segera melaporkan kondisi tersebut kepada BPBD agar segera ditindaklanjuti. "Perkembangan akan kita update satu jam ke depan,” kata Imran.

Baca Juga: Gempa Benioff, BMKG Soal Getaran M5.8 Guncang Wilayah Sukabumi

BMKG menyatakan gempa bumi 5.8 magnitudo yang berpusat di darat wilayah Sukabumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi/patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut gempa intraslab atau gempa Benioff.

Itu diketahui dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa yang episenternya terletak pada koordinat 7,09° LS ; 106,95° BT atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukabumi pada kedalaman 122 kilometer. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT