Sukabumi Update

Jembatan Pamuruyan Ambrol, Begini Kondisi Arus Lalin Jalur Sukabumi-Bogor

Kendaraan mengular di jalan nasional Jalur Sukabumi-Bogor Jmenunggu giliran melintasi Jembatan Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Rabu (14/12/2022). Jembatan pamuruyan ambrol pada Selasa, 13 Desember 2022 pagi. | Foto: SU/Ibnu

SUKABUMIUPDATE.com - Arus lalu lintas di jalan nasional jalur Sukabumi-Bogor tersendat dengan kejadian Jembatan Pamuruyan ambrol di beberapa bagian.

Pantauan sukabumiupdate.com pada Rabu (14/12/2022) siang, kendaraan dari arah Bogor menuju Sukabumi mulai mengular dari daerah Sundawenang, Kecamatan Parungkuda. Sedangkan dari arah Sukabumi menuju Bogor, kendaraan mengular mulai di daerah Labora, Kecamatan Cibadak.

Jembatan Pamuruyan ambrol pada Selasa, 13 Desember 2022 pagi. Polisi kemudian menerapkan rekayasa lalu lintas berupa buka tutup arus kendaraan.

Baca Juga: Jembatan Pamuruyan Ambrol, Wabup Sukabumi Minta Pengendara Antri! Jangan Menyerobot

Ambruknya jembatan pamuruyan ini terjadi saat pengerjaan jembatan duplikasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pembangunan duplikasi jembatan Pamuruyan ini perlu dilakukan karena jembatan Pamuruyan yang sekarang masih digunakan oleh masyarakat sudah berusia lebih dari 30 tahun.

Saat ini pelaksana pembangunan jembatan duplikasi tengah mengkaji dampak dari ambruknya badan jembatan pamuruyan lama. “Ini kejadian yang tidak diharapkan, Force Majeure. Kejadian bukan karena kesalahan teknis,” jelas Aldi Tri Pamungkas, pengawasan pelaksana lapangan pembangunan jembatan duplikasi Pamuruyan 2, kepada awak media, Selasa, 13 Desember 2022.

Baca Juga: Jembatan Pamuruyan Ambrol, Wabup Sukabumi Minta Pengendara Antri! Jangan Menyerobot

Secara singkat, Aldi menjelaskan pemicu ambruknya jembatan pamuruyan lama, yang terjadi saat pelaksanaan pembangunan proyek jembatan duplikasi tengah membuat pondasi baru, disamping badan jalan yang merupakan pondasi jembatan lama.

“Pondasi baru kita buat mepet ke badan jalan dan pondasi jembatan lama. Saat kita bor sedalam 14 meter kemudian diisi coran beton, kekuatan tanah melemah. Akibat hujan, dan usia jembatan yang memang lebih dari 30 tahun, terjadi pergerakan tanah dan tiang penyangga utilitas disana ambruk,” ungkap Adli.

Reporter: Ibnu/Magang

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERKAIT