Sukabumi Update

Pergerakan Tanah di Ciemas Sukabumi: Dinding Rumah Warga Terbelah, Ruang Tamu Anjlok

Kondisi rumah milik Eman (48 tahun) warga Kampung Babakan Kubang RT 04/02 Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, yang alami kerusakan akibat pergerakan tanah. | Foto: P2BK Ciemas

SUKABUMIUPDATE.com - Bencana pergerakan tanah menyebabkan ruang tamu di rumah milik Eman (48 tahun) warga Kampung Babakan Kubang RT 04/02 Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, mengalami Anjlok. Tak hanya itu, beberapa bagian bangunan rumah Eman yang dihuni 5 jiwa itu juga alami kerusakan.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan atau P2BK Ciemas, Idrus Stansyah mengatakan, bencana pergerakan tanah yang menimpa rumah tersebut terjadi sejak empat hari yang lalu atau tanggal 31 Desember 2022. Namun intensitasnya semakin parah, akibat hujan deras cukup lama yang melanda Kecamatan Ciemas dan sekitarnya.

"Awal kejadian sekitar 4 hari sebelumnya, hujan deras cukup lama sehingga satu bangunan rumah Eman awalnya dinding mengalami retak-retak," ujar Idrus dalam laporannya.

Baca Juga: Petani Ciemas Sukabumi Ditemukan Meninggal di Sawah, Diduga Serangan Jantung

Puncaknya, lanjut Idrus, pada Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 02.00 WIB di tengah hujan deras yang melanda kembali, ruang tamu rumah Eman mendadak anjlok hingga menjalar ke bangunan rumah sekitarnya yang dilalui pergerakan tanah tersebut.

"Rumah tersebut mengalami anjlok dibagian ruang tamu. Atap mengalami rusak, dinding dan lantai keramik mengalami belah-belah dengan kondisi rusak berat dan sangat membahayakan bila tetap di huni," tuturnya.

Meski rumahnya termasuk kategori rusak berat akibat bencana ini, Idrus menyebut penghuni memutuskan untuk tidak mengungsi.

"Masih tetap menghuni rumahnya di bagian rumah yang masih aman. Tidak mengungsi karena alasan tidak ada saudara terdekat," ungkapnya.

Baca Juga: 235 PPK Pemilu 2024 Resmi Dilantik, Bupati Sukabumi: Bekerjalah Sebaik Mungkin

Idrus menambahkan, selain merusak rumah Eman, bencana pergerakan tanah ini juga mengancam lima rumah warga lainnya yaitu rumah milik Ahmad (54 tahun) dengan jumlah penghuni 3 jiwa, Amud (65 tahun) berpenghuni 1 jiwa, Heri (35 tahun) berpenghuni 3 jiwa, Iti (75 tahun) berpenghuni 1 jiwa dan Apud (64 tahun) berpenghuni 5 jiwa.

"Tafsiran jumlah kerugian akibat bencana ini masih dalam kajian. Adapun kebutuhan mendesak yaitu alat bahan bangunan. Untuk situasi saat ini kita bantu mengamankan barang berharga dan barang rumah tangga dititip di tetangga terdekat. Selain itu kita juga menghimbau bagi pemilik rumah yang kondisi terancam untuk berhati hati dan waspada," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT