Sukabumi Update

Belum Ada Penanganan, Jalan Amblas di Cijangkar Sukabumi Dikhawatirkan Meluas

Kondisi jalan provinsi ruas Sukabumi-Sagaranten, tepatnya di Kampung Selagombong Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung yang amblas akibat pergerakan tanah. | Foto: SU/Ragil

SUKABUMIUPDATE.com - Jalan provinsi ruas Sukabumi-Sagaranten di Kampung Selagombong RT 02/03 Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, alami amblas akibat pergerakan tanah hingga saat ini belum ada penanganan. Kondisi tersebut membuat masyarakat setempat khawatir.

Diketahui, akibat bencana pergerakan tanah, bahu jalan Provinsi ruas Sukabumi-Sagaranten alami amblas sepanjang 50 meter persegi dengan kedalaman 1 meter lebih. Selain itu, bencana tersebut juga menyebabkan lima rumah penduduk ambruk.

"Kejadiannya pada Rabu 21 Desember 2022, pada hari Senin dan Selasanya turun hujan deras dan lama, mengakibatkan amblasan tanah," kata Fauji (48 tahun) warga sekitar kepada sukabumiupdate.com, Senin (9/1/2023).

Baca Juga: Pendaftaran Guru Penggerak Ditutup 10 Januari, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Menurut Fauji, hingga saat ini sudah ada lima unit rumah yang terdampak dengan rincian dua rumah dijadikan tempat usaha, yakni penggilingan padi dan mebeul. Kemudian, lanjut dia, satu bangunan rumah lainnya kini tengah terancam terbawa ambruknya bahu jalan jika amblasannya makin meluas. 

"Saat ini belum ada penanganan, khawatir bahu jalan juga ambruk, karena tanah dibawah bahu jalan lambat laun tergerus juga," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Satuan Pelayanan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah 3 Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Wisnu Sunjaya mengatakan ruas jalan tersebut baru selesai dibangun pada bulan Oktober 2022.

"Untuk perbaikan sendiri, kami belum hapal kapan akan diperbaiki, karena itu masih tanggung jawab kontraktor, dan saat ini sedang diteliti terkait pergerakan tanahnya. Jadi hingga saat ini, belum ada penanganan, juga belum ada konfirmasi dari pihak kontraktor," katanya.

"Untuk sementara badan jalan aman, kendaraan disatu arahkan untuk pengamanan, takutnya bila dibuka dua arah, tanah dasar terganggu, jadi bisa berakibat beton patah," pungkasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT