Sukabumi Update

926 Bencana Terjadi di Kabupaten Sukabumi Selama 2022, Longsor Mendominasi

Bencana alam tanah longsor di Kampung Cileutik RT 002/01, Desa Pasirdatar Indah, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi yang menewaskan tiga warga pada Senin 24 Oktober 2022 lalu. | Foto: Dok. SU

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat ada 926 peristiwa bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu dari Januari hingga Desember 2022. Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, bencana alam itu didominasi tanah longsor dan angin kencang.

Sub Koordinator Kesiapsiagaan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara mengatakan, dari 926 kejadian bencana ini, terdiri dari tanah longsor 495 kejadian, angin kencang 164 kejadian, banjir 90 kejadian, kebakaran 73 kejadian, gempa bumi 54 kejadian dan bencana pergerakan tanah 50 kejadian.

"Sementara itu, untuk dampak kejadian dari bencana sepanjang 2022 itu, terdapat 1386 Kepala Keluarga (KK) dan 3398 jiwa yang menderita," kata Agung kepada awak media Kamis 12 Januari 2023.

Adapun untuk jumlah pengungsi akibat bencana alam sepanjang 2022 itu, BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat terdapat 802 Kepala Keluarga (KK) dan 2.456 jiwa mengungsi, kemudian untuk korban luka-lukanya meliputi 56 jiwa dan 11 jiwa dikabarkan meninggal dunia.

Baca Juga: Irigasi Longsor, 50 Hektar Sawah di Warungkiara Sukabumi Terancam Gagal Panen

Kemudian untuk dampak kerusakan akibat bencana alam sepanjang tahun 2022, terdiri dari 2.192 rumah rusak, 770 rumah terancam dan 398 fasilitas umum dan dan sarana lainnya mengalami kerusakan. "Untuk jumlah kerugian materil sepanjang 2022 itu, ditaksir mencapai Rp8,7 Miliar," ujar Agung.

Agung mengatakan, untuk mengurangi dampak dari bencana alam pada tahun 2023, BPBD Kabupaten Sukabumi menghimbau agar seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi tetap waspada dan berhati-hati, khususnya bagi warga yang berada di bantaran sungai atau tebing.

"Kami sering melakukan edukasi terhadap warga, seperti melakukan pembinaan, membentuk desa siaga, tanggung bencana dan lainnya, jika terjadi sesuatu yang berpotensi akan terjadinya bencana alam, kami minta segera lapor kepada petugas kami, ada di setiap kecamatan atau kepada pemerintah desa setempat," pungkasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT