Sukabumi Update

Lalat Makin Banyak, Warga Warnajati Sukabumi Protes Kebersihan Kandang Ayam

Serbuan lalat ke permukiman warga di Kampung Pangapuan RT 03/10 Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga di Kampung Pangapuan RT 03/10 Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan serbuan lalat yang masuk ke permukiman warga dan mengganggu aktivitas rumah.

Warga bernama Roni (42 tahun) mengatakan banyaknya lalat yang menyerbu rumah warga ini diduga akibat keberadaan peternakan ayam yang dinilai kurang menjaga kebersihan kandang sehingga mengundang lalat dalam jumlah banyak.

"Ini kerap terjadi saat panen ayam karena sebelumnya tidak ada lalat. Bahkan sudah dikomplain masyarakat dan lapor aparat setempat," kata Roni, Sabtu (21/1/2023).

Menurut Roni, serbuan lalat sudah terjadi selama dua tahun setiap setelah panen. "Panen sekitar dua bulan sekali. Habis panen bersih-bersih lagi. Kadang habis panen sekitar dua minggu (tidak harus satu bulan) lalat menghilang," ujarnya.

Baca Juga: Warga Sukabumi Protes Bau dan Banyak Lalat, Satpol PP Datangi Gudang Getah Karet

Roni mengatakan rata-rata ayam di peternakan itu dipanen dua bulan sekali dan setelah itu lalat berdatangan. "Selama sekitar satu bulan (lalat datang). Satu bulan ke depan aman. Bulan selanjutnya begitu lagi karena kembali ke masa panen," kata dia.

Roni menyatakan lokasi kandang dengan permukiman warga masih satu kampung. Adapun jarak kandang ayam tersebut kurang lebih 700 meter ke rumah Roni.

"Yang sudah-sudah, sebelum panen dan sebelum ngedug pupuknya, dipastikan dulu tidak ada lalat dari kandang dengan cara diobat semprot. Jadi lalat mati di lokasi peternakan, tidak sampai menyebar ke rumah warga (seperti sekarang)," ujarnya.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-30, Crayon Shinchan Kolaborasi dengan Komik Lokal Tahilalats

Roni menilai pengelolaan kandang kurang maksimal secara kebersihan, terutama cara mengatasi lalat. Roni merasa terganggu ketika beraktivitas di rumah, khususnya saat waktu makan sehingga dia kerap menutup makanan dengan lebih ekstra.

"Saya pribadi sering mengeluhkan, walaupun makanan sudah ditutup, tapi ada waktunya dibuka. Bahkan ketika makan, tak jarang ditemani lalat. Kalau satu atau dua masih wajar, ini jumlahnya banyak," kata dia.

"Hal ini sudah saya sampaikan ke aparat setempat, kemudian sering lapor ke RT dan RW setempat. Tapi tidak tahu disampaikan lagi atau tidak oleh pihaknya karena warga yang lain juga sama, merasa terganggu adanya lalat," imbuh Roni.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT