SUKABUMIUPDATE.com - Kerusakan rumah Koriah (53 tahun) semakin parah. Janda asal Kampung Benteng RT 04/02 Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, ini hidup sendirian menghuni rumah panggung ukuran 3x4 meter yang sudah lapuk dimakan usia.
Berdasarkan pantauan sukabumiupdate.com pada Selasa, 21 Februari 2023, rumah milik Koriah mengalami kerusakan pada seluruh dinding yang terbuat dari kayu dan bilik bambu. Material atap rumah yang terbuat dari kayu dan bambu juga sudah lapuk, termasuk genting yang banyak bocor.
Kemudian plafon rumah yang terbuat dari bambu pun sudah berlubang. Kondisi ini diperparah oleh ruangan tengah yang alasnya terbuat dari bambu dan sudah anjlok. "Kalau hujan disertai angin, terpaksa mengungsi ke rumah saudara, tidak jauh dari rumah," kata Koriah pada Selasa kemarin.
Baca Juga: Cerita Janda di Tegalbuleud Sukabumi Huni Rumah Reyot Sendirian
Koriah mengatakan untuk kebutuhan sehari-hari dia hanya mengandalkan pemberian dari adik laki-lakinya, juga dibantu oleh tetangga. "Dulu pernah mendapatkan bantuan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), tapi hanya menerima tiga kali, ke sininya tidak ada, katanya diblokir," katanya.
"Sekitar Desember 2022, pernah ditinjau dari utusan Kemensos (Kementerian Sosial) dan dari kecamatan, namun sampai saat ini tidak ada informasi lagi," ujar Koriah.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tegalbuleud, Yudiansyah, membenarkan Koriah sudah hampir satu tahun tidak mendapatkan BPNT. Menurut Yudiansyah, ada perbedaan nama antara kartu BPNT dan di E-KTP. Pihak kecamatan sudah mengusulkan ulang bantuan tersebut.
Baca Juga: Cerita Wanita Tuna Netra di Ciemas Sukabumi Penghuni Rumah Reyot
"Kami sudah mengusulkan ulang, mudah-mudahan tahun 2023 mendapatkan BPNT. Rumahnya oleh Pemdes Tegalbuleud sudah masuk program Rutilahu tahun ini," katanya.
Sudah lama suami Koriah meninggal dunia. Koriah dan suaminya memiliki anak perempuan yang sudah berkeluarga dan kini tinggal terpisah dengan anaknya alias cucu Koriah. Namun, anak Koriah saat ini menjadi TKW di luar negeri. Koriah sudah tidak kuat bekerja untuk memenuhi kebutuhan.
Editor : Oksa Bachtiar Camsyah