Sukabumi Update

Warganet Usulkan Kencleng, Nasib Pembangunan Jembatan Pamuruyan Jadi Bahan Candaan

Netizen sarankan kencleng agar pembangunan jempatan pamuruyan bisa dirampungkan | Foto : Syam

SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan penggantian Jembatan Pamuruyan yang belum juga dirampungkan mendapat banyak sorotan, selain beberapa tokoh seperti ketua perhimpunan insinyur, ketua Gapensi bahkan OKP sampai sopir angkot turut mempertanyakan bagaimana proyek tersebut bisa mangkrak. Kali ini muncul komentar warganet Sukabumi yang cukup menyentil.

Diketahui, dalam sebuah kolom komentar platform media sosial resmi milik sukabumiupdate.com yang memposting berita mangkraknya Jembatan Pamuruyan diduga karena nilai proyek terlalu rendah beberapa warganet menyentil terkait spekulasi mangkraknya jebatan pamuruyan tesebut. 

Namun, diantara sejumlah komentar ada salah satu warganet yang berkomentar bernada satire. Dalam komentarnya ia mengusulkan agar ada pihak yang menggalang donasi untuk merampungkan pembangunan jembatan pamuruyan Cibadak tersebut.

"pentaan ka nu ngaliwat 2rb 2rb mah, 2poe ge ka kumpul jang nambah beli beton," tulisnya diikuti emot tertawa melet dengan satu mata dan gigi telihat yang merepresentasikan perasaan mengejek atau bercanda dengan lawan bicara.

Komentar tersebut sontak mendapat banyak like dari pengunjung lainnya.  

Sebagaimana diketahui, pembangunan penggantian Jembatan Pamuruyan Cibadak, pada ruas Jalan Nasional Bogor - Sukabumi, belum juga rampung, lantaran menyisakan kendala. Padahal, sesuai keterangan tertulis pada papan nama proyek, waktu pelaksanaan pekerjaan terhitung 191 hari kalender. Dalam papan nama proyek juga tercantum nilai anggaran untuk pembangunan jembatan pamuruyan seharga 18.449.669.391,98.

Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kabupaten Sukabumi, Paikun mengatakan Keberhasilan pelaksanaan suatu proyek secara umum akan tergantung pada planning, actuating & controlling dan kesuksesan proyek diukur dalam 8 ketepatan yaitu: tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu, tepat aturan, tepat lingkungan, tepat keamanan, tepat manfaat, dan tepat fungsi.

Menurut Paikun, pemenang proyek dari unsur penawaran harga sebetulnya ada batas biaya penawaran terendah yang secara umum biaya terendah adalah 90% dari HPS. Suatu contoh pada proyek Penggantian Jembatan Pamuryan nilai HPS adalah RP. 24.760.365.100,00 sehingga penawaran harga terbaik sebagai pemenang dari parameter penawaran harga adalah 90% dari 24.760.365.100,00 atau sebesar Rp. 22.284.328.590,00.

"Pemenang tender dengan biaya proyek sebesar Rp. 18.449.669.391,98 atau 75% artinya 25% lebih rendah dari HPS harusnya tidak lolos kualifikasi apabila mengacu pada ketentuan biaya terendah," tambah Paikun.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT