Sukabumi Update

Respons Dinkes Sukabumi Soal Demo Mahasiswa Terkait Distribusi Vaksin Booster Kedua

Demo mahasiswa terkait vaksinasi booster kedua di depan kantor Dinkes Kota Sukabumi. (Sumber : Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Sukabumi melakukan aksi unjuk rasa terkait optimalisasi vaksinasi booster kedua atau dosis ke empat. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mahasiswa terlibat saling dorong di depan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Senin (13/3/2023).

Ketua Cabang PMII Kota Sukabumi, Hasbi Raudul Ulum, menyatakan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dengan bangganya menyampaikan bahwa masyarakat sudah bisa mendapatkan vaksinasi booster 2.

Menurut dia, apa yang disampaikan wali kota harus sejalan dengan kondisi yang nyata di tengah masyarakat. Sehingga mahasiswa mengingatkan kepada pemerintah agar distribusi vaksin untuk masyarakat ini harus benar adanya.

Baca Juga: Geger Wanita Ditemukan Tewas di Benda Sukabumi, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Sebab yang terjadi saat ini ketika masyarakat ingin vaksin, harus menjadwalkan terlebih dulu. Sehingga mahasiswa meminta vaksin harus ada setiap kali masyarakat membutuhkan.

“Sehingga pemerataan vaksinasi bisa terserap oleh masyarakat Sukabumi,” ujarnya.

Mahasiswa juga mengkritis Pemkot Sukabumi terkait kesehatan masyarakatnya, sebab ditemukannya banyak kasus masyarakat Kota Sukabumi yang terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD) bahkan salah satunya meninggal dunia.

Baca Juga: Nyaris Masuk Jurang! Detik-detik Bus Terperosok di Jalan Alternatif Tenjoayu Sukabumi

"Kita memandang bahwa ketidak becusan Pemkot Sukabumi dalam mengelola kesehatan masyarakat," pungkasnya.

Terkait aksi demo mahasiswa, Sekdis Kesehatan Kota Sukabumi Dini menuturkan bahwa capaian vaksinasi booster kedua di Kota Sukabumi untuk masyarakat umum sebetulnya sudah lebih dari 100 persen,” ujarnya.

Mengenai tuntutan mahasiswa yang ingin vaksin selalu ada, Dini menyatakan persediaan vaksin di tentukan oleh pemprov. “Terkait penjadwalan vaksin itu karena keterbatasan vaksin yang kami terima dari provinsi " ujar Dini.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERKAIT