Sukabumi Update

Gagal Nanjak, Truk Muatan Kayu Terguling di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi

Truk yang terguling di Tanjakan Baeud, Kampung Baeud, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Rabu (22/3/2023). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Truk bermuatan kayu diduga tidak kuat menanjak lalu terguling di Tanjakan Baeud, Kampung Baeud, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Rabu (22/3/2023) sekira pukul 04.30 WIB.

Truk nomor polisi K 9365 NE ini melaju dari Pajampangan lewat Jalan Nasional Palabuhanratu-Sukabumi untuk menuju Solo. Namun, setibanya di Tanjakan Baeud, truk tidak kuat menanjak lalu mundur menabrak truk muatan bambu F 8162 TB.

"Katanya saat melintas di Tanjakan Baeud truk yang bawa kayu itu diduga tidak kuat menanjak sehingga mundur menabrak truk pengangkut bambu di belakangnya yang sedang terparkir," kata warga setempat, Wawang (30 tahun) kepada wartawan.

Wawang mengatakan petugas kepolisian langsung datang ke lokasi untuk mengatur lalu lintas kendaraan ketika truk tersebut masih belum dievakuasi. Namun saat ini truk sudah berhasil dievakuasi petugas sehingga lalu lintas kembali berjalan normal.

"Tidak ada korban jiwa, tapi katanya yang sopir truk kayu luka lecet. Tadi truk kayunya rusak di bagian depan dan samping. Kalau truk yang muatan bambu rusak ringan saja di bagian depan," ujar Wawang.

Baca Juga: Tanjakan Baeud di Warungkiara Sukabumi dan Cerita Jin Pencari Cincin Putri Kerajaan

Cerita Warga Soal Tanjakan Baeud

Belum lama ini cerita mistis juga datang dari Tanjakan Baeud. Tanjakan di Jalan Nasional Palabuhanratu-Sukabumi ini secara kasatmata sama seperti tanjakan lainnya, bahkan tidak terlalu tajam. Namun, warga setempat mengatakan sering terjadi kecelakaan, terutama truk yang terguling akibat tidak kuat menanjak.

Hal itu disampaikan warga bernama Eli Keling (56 tahun). Eli menyebut tak sedikit pengemudi yang menganggap remeh tanjakan ini sebelum mencobanya.

"Sebelum terjadinya patahan (jalan rusak) pun sering ada kecelakaan. Kebanyakan pengemudi menganggap remeh Tanjakan Baeud. Istilahnya, tanjakan ini seperti tidak menanjak. Tapi, begitu sopir pakai gigi dua (persneling) dari Palabuhanratu menuju Sukabumi, tiba-tiba tidak menanjak, lalu pindah gigi satu, tiba-tiba mungkin tidak masuk atau bagaimana, akhirnya mundur dan kalau beban begitu berat jadinya terguling," kata dia pada Sabtu, 18 Maret 2023.

"Di Tanjakan Baeud sering terjadi kecelakaan, tapi alhamdulillah tidak terlalu banyak korban, hanya kecelakaan material. Terbaru kemarin memang ada yang terguling, terjepit, lalu meninggal," imbuh Eli.

Eli menyebut pengemudi yang akan melewati Tanjakan Baeud pasti cemberut lantaran sulitnya melintasi tanjakan ini. "Siapa pun yang mau berangkat pasti cemberut karena belum lewat. Jangankan orang lain, saya sebagai sopir truk kalau bawa kendaraan berat, di sini lah yang jadi masalah," kata dia.

Adapun terkait cerita mistis di Tanjakan Baeud, kata Eli, konon suatu ketika ada kerajaan dari utara dan kerajaan selatan akan bertukar cincin kawin. Dalam perjalanan, cincin perkawinan itu jatuh di lokasi ini. Untuk mencari cincin tersebut, Eli mengatakan ditaruh sosok jin seperti kura-kura.

"Karena orang sakti, jadi menaruh sosok jin di sini untuk mencari cincin. Jin seperti kura-kura besar atau kepiting ditaruh di sini. Jadi intinya, sebelum cincin itu ditemukan, (jin) jangan dulu beranjak dari Beud ini sehingga timbul bahasa Baeud," katanya. "Jadi ketika putri (kerajaan) mau berjalan dari utara ke selatan atau sebaliknya, dia kalau lihat lokasi ini pasti cemberut atau baeud karena cincinnya yang hilang," tambah Eli.

Eli menegaskan penjelasan tersebut hanya cerita turun-temurun dari orang tuanya. "Saya juga mendengar dari orang tua dulu saat mengobrol. Memang mayoritas orang tidak tahu," katanya.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT