Sukabumi Update

KLB di Jawa Barat, Strategi Pemkot Cegah Polio di Kota Sukabumi dengan Imunisasi

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menghadiri Sub-PIN Polio dan Kejar Imunisasi Campak pada 5 April 2023 di Posyandu Delima 14 Perum Baros Kencana. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Polio merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kematian dan belum ada obatnya. Ini dikatakan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menghadiri Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub-PIN) Polio dan Kejar Imunisasi Campak pada 5 April 2023 di Posyandu Delima 14 Perum Baros Kencana.

''Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kekebalan tubuh dari usia rentang tertentu,'' kata Fahmi dikutip dari Website KDP Setda Kota Sukabumi.

Sub-PIN Polio dilakukan dalam rangka memberikan kekebalan tubuh kepada anak agar terhindar dari polio. Hadir pada acara tersebut Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dan para camat serta lurah, termasuk juga unsur Forkopimda.

Fahmi mengatakan polio memiliki tiga tipe yakni tipe 1, tipe 2, dan 3. Adapun yang diberikan sebelumnya adalah imunisasi polio untuk tipe 1 dan tipe 3 karena tipe 2 sudah dinyatakan punah. Indonesia, kata Fahmi, telah dinyatakan bebas polio sejak 2014 dan mendapatkan sertifikat karena sejak 2006 tidak ada kasus polio.

Baca Juga: 22 Ribu Balita di Kota Sukabumi Jadi Sasaran Imunisasi Polio dan Campak

Namun, pada 14 Maret 2023 ditemukan kasus baru di Kabupaten Purwakarta di mana anak usia empat tahun menderita polio tipe 2 sehingga Jawa Barat mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kemudian memobilisasi Sub-PIN Polio. Di Kota Sukabumi ada sasaran 22 ribu balita dan menurut data pusdatin 25 ribu anak yang akan diimunisasi polio.

Arahan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut mulai dilaksanakan pada 3 April 2023 gelombang pertama dan gelombang kedua 15 mei 2023. ''Membutuhkan dukungan semua aparatur wilayah RT, RW, kader posyandu, dan PKK berkolaborasi dan minta dukungan TNI/Polri,'' kata Fahmi.

"Mari bersinergi sebagaimana penanganan Covid-19. Insyaallah mulai 3 April dilakukan bertahap dan diharapkan terkendali tidak ada kasus di Kota Sukabumi,'' tambahnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wita Darmawanti mengatakan imunisasi serentak ini dilakukan karena ada penemuan kasus polio di Purwakarta dan ditetapkan sebagai KLB di Jawa Barat. Alhasil, Kota Sukabumi dan daerah lainnya di Jawa Barat harus ikut imunisasi massal.

Adapun sasarannya adalah anak usia 0-59 bulan sebanyak 22.226 orang dan hasil pusdatin 25.406 orang. Selain itu karena peningkatan kasus campak, diberikan juga imunisasi campak. Sub-PIN Polio ini dilakukan di 461 posyandu, 232 PAUD, dan 15 puskesmas se-Kota Sukabumi dalam dua putaran yakni 3 April dan 15 Mei 2023.

Sumber: Website KDP Setda Kota Sukabumi

(Advertorial)

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT