Sukabumi Update

Melihat Kerajinan Kulit Ketupat di Sukabumi, Merawat Tradisi Islam di Nusantara

Kerajinan kulit atau cangkang ketupat, tradisi warga jampang sukabumi jelang lebaran | Foto : Ragil

SUKABUMIUPDATE.com - Sudah menjadi tradisi warga Sukabumi khususunya di Pajampangan dalam menyambut Lebaram Idul Fitri, selalu menghadirkan Ketupat atau Kupat salah satu makanan dari bahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman lembar daun muda kelapa atau janur. Tidak afdol rasanya, kalau hari Raya Idul Fitri tanpa ketupat.

Warga di Sukabumi, seperti halnya di Kecamatan Ciracap dengan mudah mendapatkan daun muda kelapa atau janur, karena hampir di tiap desa tumbuh bertebaran pohon kelapa, baik milik warga maupun milik perkebunan kelapa.

"Kita harus bisa memilih bahan pembungkus atau Kulit Ketupat dari daun muda kelapa yang tepat, pilihlah daun muda kelapa yang kuning kehijauan, itu cocok untuk cangkang ketupat," kata Agus Rustandi warga Desa Mekarsari, Kecamatan Ciracap kepada sukabumiupdate.com, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga: Gedung Sate Diserbu Warga, Ada Bazaar Ramadan bank bjb 1444 H

Untuk itu, sambung Agus hindari menggunakan daun kelapa terlalu muda, apalgi tua. Daun kelapa yang terlalu tua dapat menjadikan ketupat tidak matang sempurna. Begitu juga jika lembar daunnya terlalu muda, ketupat akan cepat basi.

"Untuk satu batang lembar daun muda, bisa dibuat satu bungkus atau kulit ketupat, dengan ukuran ketupat standar. Untuk 1 liter beras kurang lebih bisa dibuat delapan (8) buah ketupat," jelasnya.

Agus menuturkan, biasanya kalau penjual munculnya sudah dekat di waktu lebaran, 3 atau 2 hari jelang idul fitri.

Baca Juga: Giat Ramadhan DPC PPP Kabupaten Sukabumi Bagikan 3000 Paket Sembako

"ini membuat untuk pribadi, dikasih sama rekan. Kalau sengaja beli satu lembar daun muda kelapa untuk bahan kulit atau cangkang ketupat ada yang jual Rp 500 - Rp 1000 ukuran besar," imbuh Agus.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT