Sukabumi Update

Tewas Diduga Dikeroyok, Makam Siswa SD di Sukabumi Dibongkar Jenazahnya Diotopsi

Ekshumasi atau membongkar makam siswa SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Rabu (31/5/2023). Pembongkaran makam dilakukan untuk keperluan otopsi jenazah dengan tujuan mengetahui penyebab kematian.(Sumber : Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Polisi melakukan ekshumasi atau membongkar makam siswa SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Rabu (31/5/2023). Pembongkaran makam dilakukan untuk keperluan otopsi jenazah dengan tujuan mengetahui penyebab kematian siswa SD tersebut.

Berdasarkan pantauan sukabumiupdate.com, ekshumasi dilakukan oleh petugas Inafis serta Forensik RSUD R Syamsudin SH dan dibantu warga. Makam tersebut mulai dibongkar sekitar pukul 09.00 WIB dan hingga kini proses otopsi masih berlangsung.

Nampak pihak keluarga siswa SD itu berada di lokasi. Warga juga berdatangan ke lokasi ekshumasi dan pelaksanaan otopsi yang berada di sebuah Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Baca Juga: Polisi Akan Bongkar Makam Siswa SD di Sukabumi yang Diduga Meninggal Dikeroyok

Ekshumasi dan otopsi ini dilakukan karena diduga siswa SD kelas II itu meninggal akibat dikeroyok sesama pelajar. Anak berusia 9 tahun itu meninggal di rumah sakit pada Sabtu pagi, 20 Mei 2023. Menurut keterangan keluarga, anak tersebut dikeroyok sesama pelajar di sekolahnya pada Senin, 15 Mei 2023 dan Selasa, 16 Mei 2023.

Kuasa hukum keluarga korban, Rolan Benyamin Pardamean Hutabarat menyatakan ekshumasi ini dilakukan setelah pihak keluarga korban mendatanginya untuk meminta pendampingan hukum pada Selasa, 23 Mei 2023.

"Ekhuminasi memang tidak perlu izin tapi harus diberitahukan ke pihak keluarga tentang rencana tersebut untuk kepentingan lidik sidik," ujar Rolan kepada awak media di lokasi pada Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: 20 Saksi Sudah Diperiksa, Kasus Siswa SD di Sukabumi Diduga Tewas Dikeroyok

Lebih lanjut, Rolan juga mengatakan pembongkaran makam dilakukan karena ada indikasi yang tidak wajar dari kematian korban.

"Indikasinya memang tidak wajar, karena keterangan dari pihak keluarga korban bahwasanya almarhum pernah berkata seperti itu pernah terjadi pengeroyokan. Itu yang memastikan nanti pihak penyidik," ujarnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERKAIT