Sukabumi Update

Disbudpora Sukabumi Gelar Susur Sungai Purbakala di DAS Cikaso, Ini ODCB yang Ditemukan

Disbudpora Kabupaten Sukabumi gelar kegiatan Susur Sungai Purbakala di DAS Cikaso Jampangtengah. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga atau Disbudpora Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Susur Sungai Purbakala di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikaso, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, Selasa 6 Juni 2023.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Disbudpora Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani dan dihadiri oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Camat Jampangtengah beserta perangkat, dan Kades Bantarpanjang beserta perangkat. Selain itu kegiatan ini juga turut menghadirkan Narasumber ahli, yaitu peneliti Pusat Riset Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lutfi Yondri.

Susur Sungai Purbakala di DAS Cikaso sepanjang 1 KM ini diikuti oleh kurang lebih sebanyak 20 peserta dari berbagai unsur. Mulai dari Disbudpora, unsur Kecamatan Jampangtengah, unsur Desa Bantar Panjang, Dewan Kebudayaan, Ahli Cagar Budaya, Pramuka Kwarcab Kabupaten Sukabumi, MGMP IPS Kabupaten Sukabumi, Komunitas Jelajah Sejarah Sukabumi, dan Masyarakat Bantarpanjang.

Baca Juga: Disbudpora Kenalkan Seni Budaya di Sekolah Alam BAI Ciracap Sukabumi

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpora Kabupaten Sukabumi Yanti Irianti mengatakan, DAS Cikaso dipilih sebagai lokasi kegiatan ini karena merupakan salah satu sungai yang telah dimanfaatkan oleh manusia pada Masa Prasejarah hingga sekarang.

"Hal itu dibuktikan dengan berbagai temuan alat batu dan bahan bahan bakunya di sekitar sungai," ujar Yanti kepada sukabumiupdate.com, Rabu (7/6/2023).

Kegiatan Susur Sungai Purbakala di DAS Cikaso disambut antusias peserta. (Sumber: Istimewa)Kegiatan Susur Sungai Purbakala di DAS Cikaso disambut antusias peserta. (Sumber: Istimewa)

Yanti menuturkan, tujuan dilakukan kegiatan ini adalah melaksanakan amanat Undang-Undang Cagar Budaya berkaitan dengan Pelestarian Cagar Budaya, memberikan informasi pengetahuan tentang kehidupan manusia di sekitar Sungai Cikaso, menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban sungai untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya sungai dalam kehidupan.

Kemudian tujuan lainnya yaitu melakukan upaya pelibatan dan transfer pengetahuan kepada masyarakat untuk melihat lebih jauh potensi berbagai tinggalan objek yang diduga cagar budaya (ODCB) dengan melakukan upaya pelestarian sebagai bentuk pembangunan melalui objek kebudayaan.

"Selain itu, untuk menumbuhkan rasa kecintaan akan budaya yang dimiliki, memberikan pemahaman prosedur penemuan arkeologi di lapangan dan inventarisasi tinggalan obyek diduga cagar budaya (ODCB) di sungai Cikaso. Untuk ODCB nya sendiri di dekat Sungai Cikaso Bantarpanjang yaitu ditemukan situs Ciomas," ujar Yanti.

ODCB situs Ciomas di Kampung Ciomas Desa Bantarpanjang Kecamatan Jampangtengah. (Sumber: Istimewa)ODCB situs Ciomas di Kampung Ciomas Desa Bantarpanjang Kecamatan Jampangtengah. (Sumber: Istimewa)

Terpisah, Camat Jampangtengah Chaerul Ichwan mengapresiasi kegiatan susur Sungai Purbakala di DAS Cikaso Desa Bantarpanjang yang digelar Disbudpora Kabupaten Sukabumi ini. Menurut dia, sebelumnya memang sudah pernah diketemukan benda benda purbakala di daerah itu, bahkan ada yang sudah di pajang di Museum Nasional di Jakarta.

"Kemarin kita susur sungai kembali untuk mencari bukti bukti sebagai penguatan. Ternyata memang ada disalah satu titik, ditemukan serpihan serpihan yang diduga perkakas alat rumah tangga zaman purbakala yang terbuat dari batu," jelasnya.

"Serpihan serpihan tersebut seperti anak panah, kampak terbuat dari batu. Ditemukannya ada yang di bukit, juga ada yang di sungai. Dalam kegiatan itu kami juga diberi bahan pemaparan oleh pak Lutfi dari BRIN, tentunya ini juga sebagai bahan kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," sambungnya.

Chaerul menuturkan, temuan tersebut untuk sementara di kumpulkan di desa sebelum nantinya dibawa ke kantor Disbudpora di Palabuhanratu.

"Akan dilakukan tahapan dulu, apakah benar ini termasuk benda purbakala atau tidak. Itu kan ada klasifikasi terus ada identifikasi sampai ada penetapan bahwa benar ini adalah benda purbakala. Karena tidak semua batu yang kita anggap itu perkakas benar benda purbakala. Harus ada penetapan dari ahli," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT