Sukabumi Update

281 Pohon Ditebang, Ini Skema Pemulihan Ekologis di Jalur Pedestrian Kota Sukabumi

Salah satu titik penebangan pohon dalam penataan trotoar atau jalur pedestrian di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi. | Foto: SU

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi Sony Hermanto menyatakan 281 pohon ditebang selama pembangunan jalur pedestrian. Jumlah ini merupakan persentase 20 persen dari total sekitar 1.400 pohon di seluruh trotoar di lima ruas jalan yang sedang ditata.

Hal itu disampaikan Sony dalam KROSCEK sukabumiupdate.com pada Rabu, 7 Juni 2023, yang disiarkan secara langsung di Instagram dan Facebook. Sony menyampaikan data ini untuk menjawab suara-suara penolakan dari beberapa pihak yang menilai penebangan tersebut memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Sony menyebut penebangan dilakukan untuk pola penjarangan dalam mengatur kerapatan jarak tanam pohon. Termasuk pembatasan perakaran dari beberapa jenis pohon yang cenderung merusak. "Untuk penjarangan ini sebanyak 281 pohon dari semua ruas jalan dan yang terbanyak di Jalan Bhayangkara, Sudirman, dan Siliwangi," kata Sony.

Dalam melakukan penjarangan, Sony mengatakan DPUTR berusaha mengakomodir seluruh kepentingan. Tak hanya soal ekologis, tetapi juga kepentingan kebencanaan, estetika penataan jalur pedestrian, dan kepentingan pejalan kaki termasuk kaum difabel yang memerlukan luas trotoar yang cukup leluasa untuk melintas.

"Kalau bicara konteks estetika dalam hal lanskap, rumusnya pohon harus seragam, senada, dan serasi, baik jenis, vegeasi, maupun ukuran. Di Kota Sukabumi, seperti tidak tertata pohon-pohon itu. Tercatat di Jalan Bhayangkara saja ada sekitar 27 jenis pohon. Kalau bicara konsep estetika dalam lanskap, itu tidak terpenuhi secara estetika," ujarnya.

Baca Juga: Bakal Ditanam Lagi, DPUTR Blak-blakan Soal Penebangan Pohon di Trotoar Sukabumi

Sony mengakan pihaknya tak berlepas tangan terkait kebijakan penebangan pohon atau penjarangan ini. DPUTR akan melakukan pemulihan ekologis dengan penanaman kembali oleh pohon tematik palem raja (degung) seperti yang direncanakan di Jalan Sudirman, sesuai identitas yang dikenal di kawasan jalan tersebut.

"Kita mengenal Jalan Sudirman ini dengan jalan degung. Kami coba mengembalikan tema itu dengan menanam kembali pohon degung. Kami akan tanam pohon-pohon baru di Jalan Sudirman palem raja atau pohon degung," ujar dia.

Selain di Jalan Sudirman, rencana penanaman kembali, di mana menjadi bagian penyebarluasan ruang terbuka hijau (RTH), akan dilakukan di Jalan KH Ahmad Sanusi dan Jalan RA Kosasih. Penanaman sebanyak kurang lebih 1.000-an pohon dilaksanakan seiring perencanaan pembuatan gapura atau batas kota jalan di dua jalan tersebut.

Baca Juga: Inilah 9 Fungsi Pohon di Perkotaan, Bukan Hanya Sebagai Peneduh

"Kami akan menanam pohon di sana (Jalan KH Ahmad Sanusi dan Jalan RA Kosasih) jauh lebih banyak dari yang kita jarangkan. Jadi hari ini kita kehilangan 281 pohon yang memang kebanyakan rusak, tidak normal baik secara kondisi, perakaran, dan ada aturan yang mengaturnya, tapi kita tanam dengan jauh lebih banyak. Itu solusi kami tentang keberpihakan terhadap ekologis," kata Sony.

Sony mengungkapkan konsep penanaman ini semula direncanakan melalui transplanting yakni memindahkan pohon dari satu tempat ke tempat lain. Namun, konsep ini memiliki beberapa kelemahan, salah satunya tidak ada garansi pohon yang dipindahkan dapat hidup dan tumbuh. Alhasil, DPUTR akan bekerja sama dengan penyedia pohon besar yang memberikan jaminan pohon dapat hidup ketika sudah dipindahkan, dan jika mati, akan diganti dengan yang lain.

"Kami juga spesifikasinya memang ingin yang tanam besar sehingga tidak terlalu lama pohon tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tanam pohon besar ini tidak memerlukan waktu lama di kedua jalan yang diproyeksikan akan ditanam. Itu dari umur tanam sampai rindang sekitar dua sampai tiga tahun," ujarnya.

Baca Juga: PART I: Kecelakaan Laut dan Nasib Status UNESCO Global Geopark Ciletuh Sukabumi

Sebelumnya, DPUTR mengevaluasi penataan trotoar (jalur pedestrian) yang tengah berlangsung di beberapa ruas jalan. Ini dilakukan agar pekerjaan bisa terlaksana sesuai tahapan perencanaan yang telah disusun di mana harus selesai pada Juli 2023.

Diketahui, DPUTR melalui Bidang Bina Marga melakukan penataan trotoar atau pembangunan jalur pedestrian di beberapa ruas jalan di Kota Sukabumi yakni Jalan Veteran, Siliwangi, Sudirman, dan Arif Rahman Hakim yang terintegrasi dengan bagian barat Jalan Bhayangkara.

Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Lutfi Alip mengungkapkan penataan empat ruas jalan itu menggunakan anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat Rp 34 miliar dan ditargetkan selesai dalam waktu 120 hari. Sementara anggaran Pemerintah Kota Sukabumi Rp 11 miliar digunakan dalam penataan khusus untuk membangun bagian timur Jalan Bhayangkara.

“Penataan pedestrian tahun ini ada lima lokasi jalan. Empat dari bantuan keuangan pemerintah provinsi, satu dari APBD Pemkot Sukabumi. Empat itu Jalan Veteran, Siliwangi, Sudirman, Arif Rahman Hakim terintegrasi dengan Jalan Bhayangkara sebelah barat. Kalau APBD (Pemkot) Jalan Bhayangkara sebelah timur," katanya pada 4 Mei 2023.

Pada 29 Mei 2023, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) pengerjaan trotoar untuk mengetahui tingkat kemajuan pekerjaan. Saat diwawancarai setelah menghadiri acara Dinas Lingkungan Hidup di Hotel Balcony pada hari yang sama, Fahmi mengungkapkan ada beberapa kendala teknis sehingga progres pekerjaan belum sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT