Sukabumi Update

Disdikbud Bicara Soal Mahasiswa dan Program Kampus Mengajar di Kota Sukabumi

Mahasiswa yang melaksanakan program Kampus Mengajar di SMP Plus An-Naba secara resmi ditarik Dosen Pembina Lapangan setelah merampungkan program selama empat bulan. | Foto: Website Pemkot Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa yang melaksanakan program Kampus Mengajar di SMP Plus An-Naba secara resmi ditarik Dosen Pembina Lapangan Astri Sutisnawati setelah merampungkan program selama empat bulan. Penarikan dilakukan pada 14 Juni 2023 dalam acara yang digelar di sekolah dan dihadiri Pengawas Pembina Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi Rusyani Sopandi.

Pada acara tersebut ditandatangani nota kesepahaman atau MoU antara Universitas Nusa Putra dengan SMP Plus An-Naba.

Pengawas Pembina Disdikbud Kota Sukabumi pada kesempatan itu mengatakan program Kampus Mengajar merupakan bagian dari penerapan kurikulum merdeka yang bertujuan mewujudkan peserta didik berkarakter profil Pancasila. Rusyani berharap mahasiswa yang mengikuti program ini selama empat bulan dapat mengimplementasikan semua pengalaman mereka baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat.

"Satu hal yang mungkin menjadi harapan saya untuk rekan-rekan mahasiswa, dengan apa yang telah didapatkan selama empat bulan di SMP Plus An-Naba, nanti bisa diimplementasikan di masyarakat, kampus, dan bisa didiseminasikan. Kami berharap ke depan akan ada prestasi akademik dan non akademik dari SMP Plus An-Naba," katanya dikutip dari penjelasan yang dimuat website Pemerintah Kota Sukabumi.

Baca Juga: Disdikbud Kota Sukabumi Bentuk Satgas Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

Dosen Pembina Lapangan mengungkapkan program ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk melakukan aksi nyata dan berkontribusi kepada masyarakat sesuai keahliannya masing-masing. Seperti dijelaskannya, mahasiswa yang terlibat dalam Kampus Mengajar di bawah bimbingannya menyusun berbagai program berbasis literasi, numerasi, teknologi, dan peningkatan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk diajarkan kepada peserta didik SMP Plus An-Naba.

"Saya mengecek sejauh mana perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi program literasi dan numerasi, teknologi dan peningkatan AKM. Memang yang menjadi permasalahan pertama adalah menyesuaikan kegiatan literasi, numerasi, teknologi, dan peningkatan AKM menjadi pembiasaan di sekolah. Satu bulan pertama menjadi tantangan kami menyusun program tersebut, tetapi setelah bulan kedua, ketiga, dan keempat, alhamdulillah terealisasi dengan baik," kata Astri.

(Advertorial)

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT