Sukabumi Update

Hilangnya Marka Jalan di TKP Adu Banteng Mahasiswi vs Emak-emak di Sukabumi

Ketiadaan marka jalan di Simpang Tiga Sanggarnasi, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi jadi sorotan pasca kecelakaan adu banteng mahasiswi vs emak-emak. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Ketiadaan Marka jalan dan rambu di pertigaan Jalan Suryakencana dan Jalan Syamsudin, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi jadi sorotan pasca kecelakaan lalu lintas tabrakan adu banteng antara pemotor mahasiswi dan emak-emak di lokasi bernama Simpang Tiga Sanggarnasi tersebut belum lama ini.

Berdasarkan pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi kejadian Kamis (15/6/2023), terlihat di jalan tersebut memang tak memiliki Marka jalan dan rambu lalu lintas sehingga rawan kecelakaan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Imran Wardhani kemudian angkat bicara. Menurutnya marka jalan di titik tersebut memang sudah lama hilang sejak adanya perbaikan jalan beberapa waktu yang lalu.

Meski begitu, ia memastikan pengecetan marka baru beserta pengadaan fasilitas rambu simpang prioritas jalan di persimpangan jalan itu akan diupayakan pada tahun ini melalui anggaran perubahan.

"Marka jalannya karena itu baru di-overlay, baru di hotmix jadi markanya hilang. Kami mengajukan di anggaran perubahan tahun ini, karena di anggaran sebelumnya untuk pengecetan marka, tapi mudah-mudahan anggaran ke depan ini bisa disetujui oleh tim anggaran," ujar Imran kepada sukabumiupdate.com, Kamis (15/6/2023).

Menurut Imran, di Simpang Tiga Sanggarnasi tersebut, arus lalu lintas yang musti diprioritaskan yaitu jalur pengendara dari arah Jalan Suryakencana.

"Yang Suryakencana itu yang harus diutamakan, dia (pengendara) boleh duluan, yang (pengendara) Jalan Syamsudin harus mengalah dan memprioritaskan dari Jalan Suryakencana," ujarnya.

Baca Juga: Adu Banteng Mahasiswi dan Emak-emak di Cikole Sukabumi, Korban Masuk RS

Adapun bentuk rambu simpang prioritas, kata dia, biasanya berbentuk segitiga terbalik berwarna merah seperti yang diterapkan di bunderan Tugu Adipura, Kota Sukabumi.

Kemudian agar kejadian kecelakaan tak terulang, Imran menyebut petugas Dishub akan diturunkan untuk mengatur lalu lintas di pertigaan tersebur. Hal itu juga dilakukan sebagai upaya penanganan sementara sebelum pengerjaan marka jalan.

"Kalau pagi itu ada petugas penanganan rawan macet dan kecelakaan. Lalu di setiap jam-jam sibuk itu ada, setiap pagi ada plotting personel," jelasnya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap mengutamakan keselamatan dan berhati-hati saat berkendara.

“Mendahulukan hak orang lain itu sebetulnya menjadi suatu ibadah juga ya, saling memahami dan memberikan ruang lalu lintas untuk kendaraan dari arah berlawanan itu sangat baik," pungkasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT