Sukabumi Update

Tanggul Lapang Cijagung Kadudampit Sukabumi Jebol, BPBD: 4 Keluarga Ngungsi

Kondisi rumah yang terdampak jebolnya tanggul Lapang Sepak Bola Cijagung di Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jumat (23/6/2023). | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah rumah di Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, terpaksa dikosongkan karena dipenuhi lumpur dan air. Lumpur dan air dari tanah cut and fill Jalur Lingkar Utara ini masuk ke permukiman warga akibat tanggul atau tembok penahan tanah Lapang Sepak Bola Cijagung jebol.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, tembok penahan tanah sepanjang 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter itu jebol pada Kamis, 22 Juni 2023 sekira pukul 17.30 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah Kadudampit dan Sukabumi secara keseluruhan. Pantauan di lokasi pada Jumat (23/6/2023), batu-batu dari longsor ini juga memutus satu gang yang tepat berada di bawah Lapang Cijagung.

Terdapat tujuh rumah warga yang terdampak dengan jumlah penghuni 34 orang. Adapun jebolnya tembok penahan tanah diduga lantaran fondasi lapang tidak kuat menahan beban tanah hasil cut and fill Jalur Lingkar Utara. Diketahui, proyek jalan sepanjang 25,4 kilometer ini dimulai dari Kadudampit hingga Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Kadis PU Dampingi Bupati Tinjau Pembangunan Jalan Lingkar Utara Sukabumi

"Jebolnya TPT (tembok penahan tanah) Lapang Cijagung itu sebelumnya (diawali) hujan deras. Di lapang itu kebetulan ada tanah dari proyek cut and fill (Jalur Lingkar Utara). Mungkin tanggulnya tidak kuat menahan air sehingga jebol," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit Sariputin dalam laporannya yang dilihat sukabumiupdate.com.

Berdasarkan laporan terbaru, dari tujuh rumah terdampak, empat dikosongkan karena masih banyak sisa lumpur dan barang-barang rumah tangga ikut rusak. Akibatnya, delapan jiwa yang menghuni empat rumah itu mengungsi ke saudaranya. "Terdampak tujuh keluarga (tujuh rumah), 34 jiwa. Yang mengungsi empat keluarga dengan delapan jiwa," kata Sariputin.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT