Sukabumi Update

Pesantrennya Kebakaran, Santri di Cidadap Sukabumi Terpaksa Belajar di Rumah Guru

Kondisi bangunan Pondok Pesantren Al-Hidayah setelah kebakaran. Pesantren ini berlokasi di Kampung Banjarsari RT 06/02 Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan santriwati Pondok Pesantren Al-Hidayah terpaksa belajar dan menginap di rumah sang guru atau ustazah pengajar. Ini lantaran bangunan pesantren yang terletak di Kampung Banjarsari RT 06/02 Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, itu habis kebakaran.

Berdiri sekitar 24 tahun lalu, bangunan Pondok Pesantren Al-Hidayah kini tinggal puing-puing sisa kebakaran. Peristiwa yang diduga disebabkan korsleting listrik tersebut terjadi pada 9 Februari 2023 sekira pukul 09.30 WIB. Api membakar seluruh pesantren khusus perempuan itu.

"Pesantren dengan pimpinannya Kyai Dimyati dan Riva Zakiah Musyarof ini sampai sekarang belum bisa kembali dibangun, setelah terjadi kebakaran," kata salah satu ustazah pengajar, Iip Purnaesih (51 tahun) kepada sukabumiupdate.com pada Minggu (25/6/2023).

Santriwati Pondok Pesantren Al-Hidayah dan anak laki-laki sekitar saat belajar di rumah gurunya atau ustazah pengajar di Kampung Banjarsari RT 06/02 Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: IstimewaSantriwati Pondok Pesantren Al-Hidayah dan anak laki-laki sekitar saat belajar di rumah gurunya atau ustazah pengajar di Kampung Banjarsari RT 06/02 Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Baca Juga: Maut di Laut Sukabumi

Iip mengatakan bangunan pesantren atau kobong yang terbakar itu berukuran 6x9 meter persegi. Adap sekitar 80 santriwati yang sebelumnya menempati kobong tersebut. Mereka berasal dari Kecamatan Cidadap, Kecamatan Sagaranten, Kota Sukabumi, dan Cianjur.

Bangunan itu saat ini belum dapat kembali didirikan. Alhasil, sekitar 43 santriwati terpaksa belajar dan menginap di rumah Iip, sejak kebakaran terjadi. Sementara sisanya ada yang pulang ke rumah (libur sementara) dan sebagian lagi, terutama yang rumahnya dekat, tetap mengaji, namun tidak menginap.

"Kami ingin mempunyai gedung santri atau kobong. Kemarin sudah ada pemuda karang taruna kecamatan yang melihat kondisi ponpes ini. Mudah-mudahan mereka bisa membantu untuk penggalangan dana," katanya.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT