Sukabumi Update

Tegas! Polres Sukabumi Kota Bakal Tembak di Tempat Geng Motor yang Bikin Onar

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo perintahkan anak buahnya untuk tidak segan-segan menindak tegas gerombolan geng motor untuk ditembak di tempat. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi Kota akan memberikan tindakan tegas terukur kepada komplotan geng motor yang sudah membuat onar dan meresahkan masyarakat.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo perintahkan anak buahnya untuk tidak segan-segan menindak tegas gerombolan geng motor yang mengganggu keamanan untuk ditembak di tempat. Upaya tindakan tegas dan terukur tersebut harus dilakukan, melihat aksi pelaku yang sadis saat menyerang dan melukai korbannya.

"Kami berkomitmen di Sukabumi Kota akan melaksanakan tindakan tegas kepada para pelaku yang coba mengganggu keamanan. Apabila membahayakan ataupun petugas kita akan melaksanakan tindakan tegas terukur. Sekali lagi, kami akan melaksanakan tindakan tegas terukur. Silahkan yang coba-coba bersembunyi dimana pun akan kami kejar," kata Ari kepada awak media di Mapolres Sukabumi Kota, Senin (26/6/2023).

Ari mengatakan, pihaknya masih memburu terduga pelaku anggota geng motor yang membuat keonaran dan melukai seorang warga di Kampung Tegallaya RT 04 RW 04 Kelurahan Cipanengah kelurahan kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi pada Sabtu 24 Juni 2023 lalu.

"Saat ini kami laksanakan lidik ya, memang kami juga sudah lidik di media sosial, dia membentangkan tulisan Rusia Gangstres," katanya.

Baca Juga: Kantongi Identitas, Polisi Buru Geng Motor Pembacok Warga Sambil Live IG di Sukabumi

Menurut Ari, pihaknya berhasil mengidentifikasi atau mengantongi identitas para pelaku melalui berbagai langkah penyelidikan, salah satunya melalui cuplikan video Live IG yang viral beredar di Media Sosial. Diketahui, aksi brutal para pelaku yang melakukan pembacokan kepada korban juga disiarkan langsung (live streaming) di akun media sosial Instagram (IG) salah satu terduga pelaku.

"Dari medsos kita lihat lebih dari satu (pelaku), identitasnya saat ini sudah kami kantongi, kami akan buru di manapun dia bersembunyi. Mohon doa dan dukungan dari masyarakat untuk mengungkap sehingga tidak menimbulkan keresahan kepada warga masyarakat di wilayah hukum Sukabumi Kota," ujarnya.

Ari menegaskan, sekalipun para pelaku masih berusia di bawah umur, pihaknya secara tegas akan menindak mereka sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Kita akan terapkan sesuai aturan yang berlaku. Apabila pelaku anak-anak kita tidak akan mengesampingkan dengan UU peradilan anak, kemudian dari Polres Sukabumi Kota telah mengupayakan pencegahan melibatkan dari tenaga pendidik, dinas terkait, tokoh agama, tokoh masyarakat untuk melaksanakan FGD. Mencegah fenomena ini," ucapnya.

"Di medsos itu untuk menambah viewer pengikutnya. Ini fenomena baru, kemarin kita sudah bahas juga dengan pak Wali kota, dinas terkait dengan penanganannya. Jadi kita harus bersama-sama menangani kasus ini tidak bisa hanya kepolisian," lanjutnya.

Ari kemudian meminta kepada masyarakat agar jangan takut untuk melakukan aktivitas seperti sedia kala, pihaknya menjamin keamanan dan kenyamanan di wilayah Sukabumi Kota akan menjadi prioritas utamanya.

"Saya pastikan silahkan masyarakat melaksanakan aktivitas seperti sedia kala, bahwa kami akan menjamin keamanan di wilayah Sukabumi Kota karena kami sudah menempatkan personel. Kita kirim serse, kirim intel di titik-titik tertentu yang sudah kita mapping untuk mengidentifikasi apabila ada pergerakan gerombolan bermotor yang mencoba mengganggu situasi kamtibmas," tuturnya.

Di sisi lain, dia juga meminta bantuan dari masyarakat untuk melaporkan apabila ada temuan yang mencurigakan. Ari juga mengimbau para orang tua untuk menjaga anak anaknya agar tidak terjerumus kepada tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat.

"Kami juga mohon bantuan masyarakat maupun orang tua untuk dapat menjaga anak anaknya agar tidak menjadi korban maupun pelaku daripada kejadian ini. Karena dari beberapa pengungkapan yang dilaksanakan oleh Polres rata rata pelaku masih pelajar atau mahasiswa," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT