Sukabumi Update

Bupati Marwan Hadiri HUT IBI ke-72 di Cimalati Sukabumi

Bupati Sukabumi Marwan Hamami, menghadiri HUT IBI ke-72 di Taman Rekreasi Cimelati Sukabumi | Foto : ist

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun ke 72 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sukabumi yang bertemakan “Satukan Langkah Dalam Transformasi Kesehatan Untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti”. Bertempat di Taman Rekreasi Cimalati Kecamatan Cicurug, Sabtu (1/7).

Bupati dalam sambutannya mengatakan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sukabumi selama ini telah menjadi bagian terpenting dalam membangun Kabupaten Sukabumi.

“Kita yakini bahwa IBI memiliki komitmen yang kuat dan berkontribusi kepada masyarakat” ungkapnya.

Menurut Bupati, di usia yang ke-72 ini, dengan berbagai pengalaman yang dilalui, IBI harus terus fokus sebagai penggerak pelayanan kebidanan yang turut serta dalam mensukseskan program-program pemerintah.

“Ini peran IBI dengan terobosannya harus bisa menjawab persoalan di masyarakat. Kalau ini sudah terjawab insyaAllah visi misi bisa tersosialisasikan,” bebernya.

Peringatan HUT ke 72 IBI ini dirangkaikan dengan launching Gerakan Orang Tua Asuh.

Ketua PC IBI Kabupaten SukabumiAni Andriyani menyatakan, selain mendorong teman-teman bidan untuk memberikan edukasi yang menarik dan inovatif, juga dengan melibatkan peran aktif orang tua dalam memberikan perawatan, gizi, dan stimulasi yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.

Ibu asuh atau oang tua asuh, kata Ani, yaitu bidan yang menjadi Kepala Puskesmas, Kepala UPT KB, kemudian yang menduduki jabatan-jabatan yang diberikan amanah yang lebih oleh pak Bupati. Jadi kami ambil orang-orang tersebut sebagai orang tua asuh.

Persoalan Stunting, jelas Ani, bukan hanya karena dampak ekonomi, namun faktor lainnya juga mempengaruhi, seperti lingkungan dan penyakit. Kemudian bidan lebih prioritas kepada keluarga yang perlu dibantu. Peran bidan dalam gerakan orang tua asuh dan cara berkolaborasi dengan orang tua sendiri, dilakukan selama 90 hari dengan inovasi one day one egg, yakni memberikan sumber protein dan hewani melalui telur.

Menurutnya, secara asupan gizi, inovasi one day one egg, tepatnya sehari satu pada sasaran ini dilakukan oleh masing-masing bidan, sebagai ibu asuh atau orang tua asuh.

"Nantinya akan di evaluasi target sasarannya. Jadi itu yang kami lakukan, dalam upaya bagaimana berkiprah secara optimal, melalui organisasi profesi ini," jelasnya.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT