Sukabumi Update

10 Bulan Jembatan Putus, Pahitnya Makna Kemerdekaan bagi Warga Nangela Sukabumi

Warga Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, mengendarai sepeda motor engkreg untuk melewati Sungai Cicurug. Ini lantaran jembatan gantung di atas sungai tersebut putus dan belum diperbaiki. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Masalah infrastruktur masih terjadi di Kabupaten Sukabumi. Seperti di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, ratusan keluarga harus menyeberangi Sungai Cicurug untuk beraktivitas. Sudah sepuluh bulan mereka mengalami kondisi ini karena jembatan gantung di atas sungai tersebut putus dan belum diperbaiki.

Jembatan itu dibangun awal 2022 oleh relawan dan masyarakat. Namun, banjir pada 23 September 2022 mengakibatkan jembatan sepanjang 90 meter tersebut putus. Padahal jembatan bernama Salaeurih ini menjadi akses warga enam kampung di Desa Nangela yakni Selaeurih, Bojong Waru I, Bojong Waru 2, Sukasirna, Cigugur, dan Cikuya.

Ada sekitar 300 keluarga di Desa Nangela yang saat ini berjalan kaki kemudian melintasi sungai untuk pergi ke pasar dan menjual hasil tani. Termasuk sejumlah pelajar yang terpaksa melewati derasnya Sungai Cicurug untuk ke sekolah. Jalan yang mereka lewati juga terjal, masih tanah dengan sedikit pengerasan, dan licin apabila diguyur hujan.

Bahkan parahnya, warga yang sakit akan ditandu dengan peralatan seadanya untuk dibawa ke rumah sakit. Ini lantaran kondisi jalan tak memungkinkan dilintasi kendaraan untuk membawa pasien. Hanya sepeda motor trail atau modifikasi engkreg yang dapat menjajal medan jalan Desa Nangela dan Sungai Cicurug, itu pun hanya saat musim kemarau.

"Kami harus bersusah payah melintasi jalan tanah dan berbatu serta sungai karena jembatan gantungnya putus," kata Dewi Sulastri (36 tahun), warga Kampung Selaeurih RT 04/02 Desa Nangela kepada sukabumiupdate.com, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga: Jembatan Putus Belum Dibangun, Warga Nangela Sukabumi Terpaksa Lintasi Sungai

Apa yang disampaikan Dewi menjadi catatan memprihatinkan di tengah euforia menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dewi menyebut jika musim hujan datang, aktivitas masyarakat bisa lumpuh atau berhenti total karena debit air Sungai Cicurug akan meningkat dan berbahaya apabila nekat dilewati.

"Mohon kepada semua pihak untuk memikirkan persoalan infrastruktur, terutama jembatan. Kami rasa belum menikmati kemerdekaan," ujar dia.

Kepala Desa Nangela, Sudin, mengatakan pengajuan pembangunan jembatan gantung Salaeurih sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Kecamatan Tegalbuleud. Tetapi hingga kini belum ada jawaban. "Yang dibangun dan diresmikan baru jembatan Bolenglang (Desa Nangela), yang juga putus saat banjir Sungai Cicurug," katanya.

Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Kecamatan Tegalbuleud Leni Nurliah mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Desa Nangela sudah berusaha melakukan komunikasi dengan BPBD serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Sukabumi terkait penanganan jembatan tersebut. Namun, belum ada kabar baik.

"Baru jembatan gantung Bolenglang yang sama ambruk. Sudah selesai dibangun oleh BPBD dan diresmikan Pak Bupati," kata Leni.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT