Sukabumi Update

Bus Legenda Jubleg-Sagaranten Sukabumi dan Cerita Kantong Plastik untuk Muntah

Bus Langgeng Jaya yang melayani penumpang dari Terminal Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menuju Terminal Jubleg, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, dan sebaliknya. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat di wilayah Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menyimpan banyak kenangan dengan moda transportasi publik bus. Salah satu jasa angkutan bus yang masih setia melayani warga Pajampangan ini adalah Langgeng Jaya.

Meski sudah banyak angkutan umum lain seperti Isuzu Elf, bus Langgeng Jaya tetap eksis mengantar warga dari Sagaranten ke Terminal Jubleg, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, dan sebaliknya. Bus warna dominasi hitam dan merah ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Dari informasi dan pantauan sukabumiupdate.com, bus Langgeng Jaya biasa berangkat dari Terminal Jubleg pukul 06.00 WIB. Kendaraan berkapasitas sekitar 35 penumpang ini menempuh perjalanan 50 kilometer menuju Terminal Sagaranten (pukul 13.00 WIB berangkat dari Sagaranten).

Baca Juga: Inilah 5 Perusahaan Otobus Legendaris Asal Sukabumi yang Masih Eksis

Bus Langgeng Jaya rata-rata menghabiskan waktu tempuh dua jam hingga dua jam tiga puluh menit dari Terminal Jubleg dengan melewati Kecamatan Nyalindung, Kecamatan Jampangtengah, Kecamatan Purabaya, dan terakhir adalah Kecamatan Sagaranten.

"Bus Langgeng Jaya sudah puluhan tahun melayani jasa angkutan umum jurusan Sagaranten-Sukabumi. Mungkin sudah 30 tahun," ucap H Kaka (48 tahun), warga Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, Senin (7/8/2023).

Kaka mengungkapkan bus Langgeng Jaya sudah beroperasi di wilayah Sagaranten sejak 1990-an. Seingatnya, kata Kaka, waktu itu terdapat empat bus yang biasa melayani penumpang dengan ongkos Rp 1.200 sekali jalan dari Terminal Sagaranten ke Terminal Jubleg.

Baca Juga: Bus Legenda Jubleg-Sagaranten Sukabumi dan Cerita Kantong Plastik untuk Muntah

"Kalau tidak salah, dulu saat suka naik bus dengan orang tua, ongkosnya Rp 1.200. Sekarang sudah lama tidak naik bus. Kalau tidak salah ongkosnya sudah Rp 35 ribu," katanya.

Menurut Kaka, saat ini hanya tersisa satu unit bus Langgeng Jaya yang masih beroperasi dengan sopir berganti-ganti atau regenerasi. Dia mengakui bus ini dulu menjadi idola warga untuk melayani perjalanan menuju Sagaranten, Purabaya, Pabuaran, bahkan Cidadap, Curugkembar, dan Cidolog.

Sementara saat ini telah banyak transportasi lain yang juga melayani masyarakat seperti angkutan Isuzu Elf dan kendaraan travel.

"Banyak kenangan naik bus Langgeng Jaya. Pernah atap busnya bocor saat hujan. Kemudian kalau penumpangnya penuh dan kondisi jalan jelek, penumpang sering diberi kantong plastik atau ada juga penumpang yang sengaja bawa kantong plastik. Takut muntah," katanya.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT