Sukabumi Update

Gapura Ambruk Disenggol Truk, Warga Sukabumi Sedih: Tak Ikut Lomba Kemerdekaan RI

Gapura merah putih yang dibangun warga Benteng Kutajaya Cicurug Kabupaten Sukabumi ambruk (Sumber: istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Warga khususnya panitia peringatan HUT RI ke 78 di Kampung Benteng Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi kesal dan sedih. Perjuangan mereka membangun gapura merah putih di pintu masuk kampung dirasa sia-sia, setelah bangunan dari bambu tersebut ambruk, pada Rabu (16/8/20203).

Gapura bambu bernuansa merah putih dengan ornamen kemerdekaan RI ke 78 tersebut menjadi kebanggaan warga setempat. Selain memeriahkan hari 17 Agustus 2023, gapura itu akan diikutsertakan dalam lomba gapura hias kemerdekaan RI yang digelar Pemerintah Desa Kutajaya.

Untuk perlombaan itu, warga RT 04 RW 04 kampung Benteng membentuk panitia khusus untuk membangun gapura bambu dengan desain gerbang tradisional ala kerajaan. Bermodal uang kurang lebih Rp 1,5 juta warga bergotong royong membangun dan menghias gapura tersebut.

Baca Juga: 5 Ide Kostum Unik Untuk Merayakan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus

Namun apa daya, jelang penilaian dari tim desa, gapura warga Benteng itu itu ambruk. “Tadi siang sekitar pukul 12.00 WIB, gapuranya ambruk disenggol mobil tangki pengangkut air yang mau menyuplai ke PT wooshin,” jelas Andriansah, warga sekaligus panitia pembangunan gapura hias tersebut.

Kepada sukabumiupdate.com, dia membagikan foto-foto sebelum dan sesudah gapura itu ambruk. Adriansah menegaskan bahwa biasanya mobil tangki air untuk ke perusahaan selalu lewat depan, tidak lewat jalan itu.

“Pihak perusahaan udah bilang ke sopirnya, jangan lewat belakang karena ada gapura dan nggak muat. Hanya bisa dilewati mobil kecil. Sopirnya maksa, kesenggol bagian atas tangki, gapuranya ambruk,” lanjutnya.

Foto sebelum ambruk. Gapura hias warga RT 04/04 Benteng Kutajaya Cicurug SukabumiFoto sebelum ambruk. Gapura hias warga RT 04/04 Benteng Kutajaya Cicurug Sukabumi

Karena merasa bersalah, lanjut Andriansah, sopir tangki mengganti kerusakan dengan uang, Rp 150 ribu. “Nggak cukup, waktu mepet karena hari ini mulai penilaian. Kita kesal dan pasrah saja. Kerusakannya parah. Banyak bambu dan hiasan ornamen termasuk huruf dan angka yang patah.”

“Udah ga bakalan dipasang lagi, tadi RTnya udah bilang ga bakalan di pasang lagi. Sebenarnya tadi udah ada penilaian dari desa, sayang gapura RT kita keburu runtuh jadi ga keburu dinilai sama panitia lomba gapura kemerdekaan,” ucap Andriansah.

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT