Sukabumi Update

Sering Didatangi Calon Kades hingga Caleg: Ngalap Barokah Batu Puter Sukabumi

Kramat Batu Puter Ujunggenteng Ciracap Sukabumi | Foto : dok.SU

SUKABUMIUPDATE.com - Kramat Batu Puter terkenal dengan sebutan petilasan terakhir Prabu Siliwangi. Bahkan konon, Prabu Siliwangi menghilang (tilem) di lokasi tersebut. Diyakini memiliki keberkahan, Kramat Batu Puter sering dikunjungi banyak para peziarah dengan berbagai maksud dan tujuan. 

Kramat Batu Puter berada di Kampung Batu Puter RT 02/02, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan salah satu tempat keramat yang berada di pesisir Pantai Selatan Ujunggenteng Sukabumi.

Menuju tempat Kramat Batu Puter Ujunggenteng ini bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam lamanya dari ibu kota Kecamatan Ciracap, dengan jarak sekitar 15 Kilometer (Km) dan masuk dari jalan utama, Jalan Raya Ujunggenteng, kira-kira 300 meter ke lokasi.

Baca Juga: Memperingati Hari Pelanggan Nasional, PLN UP3 Sukabumi Kunjungi Pelanggan

Menurut Hatom Pauji (47 tahun), sebagai juru kunci tempat tersebut mulai dibuka sekitar pada tahun 1946. Di sini terdapat ciri tilemnya Prabu Siliwangi, berupa lingkaran batu dengan diameter tiga meter, tuturnya kepada sukabumiupdate.com, sewaktu disambangi, Minggu 30 Juli 2017 lalu.

Kata Hatom yang merupakan putra pertama Umi Siti Ningrum (62 tahun), juri kunci ke-7, kebanyakan yang ziarah ke tempat ini untuk meminta barokah kepada Allah SWT, dengan segala permasalahannya.

Terutama masih kata Hatom, seperti keluhan dalam bidang usaha. Namun lanjutnya, ada juga peziarah yang menginap sampai tiga hari, tiga malam, terkadang ada pula yang punya niat untuk ikut mencalonkan sebagai Kepala Desa, anggota dewan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Picu Kebakaran dan Asap, Pemkot Sukabumi Larang Warga Bakar Sampah

Alhamdulillah, mereka yang pernah ziarah ke sini, tak pernah pecundang. Asal mereka juga benar-benar melaksanakan petunjuk. Kami di sini kan bertawasulan dan wirid," ucapnya

Juru kunci Batu Puter lainnya, Asep menyebutkan sampai saat ini selalu ada yang datang untuk berziarah. Baik dari wilayah Pajampangan maupun luar daerah, seperti Sukabumi, Bogor, serta Jakarta," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (24/7/2023).

"Kebanyakan yang ziarah ke tempat ini untuk meminta barokah kepada Allah SWT, dengan segala permasalahannya. Juga maksud untuk kelancaran usaha, dan maksud lainnya," imbuhnya.

Baca Juga: Antisipasi Longsor dan Run Off, PU Bangun TPT Jalan Langensari-Selaawi Sukabumi

Saat sukabumiupdate.com, berkunjung ke lokasi, tampak di areal lokasi ada rumah panggung, sebuah musola, MCK, dan bangunan yang didalamnya terdapat batu dipagar besi teralis dan ditutup kain warna hijau, sajadah, dan bekas membakar dupa.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT