Sukabumi Update

Kesurupan Massal Teror Siswa SMPN 5 Ciracap Sukabumi, Sekolah Diliburkan

Kesurupan masal menimpa siswa SMPN 5 Ciracap Sukabumi | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Pihak SMPN 5 Ciracap di Desa Mekarsari, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar, karena sejumlah siswa mengalami kesurupan.

Kepala SMPN 5 Ciracap, Dadan Suherlan mengatakan pihak sekolah meliburkan sementara siswa SMPN 5 Ciracap sehubungan adanya kejadian kesurupan massal yang terjadi pada hari Rabu tanggal 13 September 2023 dan hari Kamis 14 September 2023.

Menurut Dadan, pada hari Rabu, ada 5 orang yang mengalami kesurupan, mereka dari kelas 7 sebanyak 2 orang, kelas 8 sebanyak 2 orang, serta kelas 9 satu orang.

Baca Juga: Diucapkan Panglima TNI Soal Demo Pulau Rempang, Apa Arti Piting yang Kini Viral?

Kejadiannya, ujar Dadan, saat jam istirahat sekitar pukul 09.30 WIB, ketika itu para siswa selepas melakukan salat dhuha dan pengajian rutin, lalu masuk kelas mengikuti pembelajaran, kemudian memasuki jam istirahat, terjadi seorang siswa perempuan mengalami pingsan, lalu beberapa siswa pun mengalami kejadian serupa.

"Awalnya terjadi pingsan, lalu seperti kuda lumping atau disini dikenal Jae. Ada yang melotot, menjerit, mirip adegan pentas Jae," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (18/9/2023).

Kata Dadan, pada hari pertama kejadian, mereka yang 5 orang setelah diobati lalu dibawa pulang kerumah masing masing. Dan hari Kamis seperti biasa masuk sekolah, namun terjadi lagi sekitar pukul 09.00 WIB, setelah melaksanakan salat dhuha, dan pengajian , malah bertambah menjadi 2 orang, siswa kelas 9. Jadi jumlahnya menjadi 7 orang, perempuan 4 orang, laki laki 3 orang.

Baca Juga: Lowongan Kerja SPG Minimal Lulusan SMA/SMK, Penempatan di Sukabumi

"Akhirnya mereka yang 7 orang, kami pulangkan kerumah masing masing, kondisi inipun (kesurupan) ternyata terjadi saat mereka berada dirumahnya. Atas inisiatif salah satu orangtua murid, yang anaknya kesurupan, meminta kepada pihak sekolah untuk mengobati anaknya dengan cara dikumpulkan di sekolah, dengan menghadirkan ahli syareat atau pawang kudu lumping (Jae), pada malam jumat.

"Mereka sebanyak 6 siswa dikumpulkan sekitar pukul 20.00 WIB, dan dihadirkanlah pawang kuda lumping, hingga pukul 24.00 lebih, anak anak tidak sembuh sembuh. Akhirnya ada orang tua siswa meminta bantuan, memanggil seorang ahli syariat juga, akhirmya anak anak sembuh dan pulang kerumahnya," terangnya.

Tapi pada hari Sabtunya, lanjut Dadan, dari informasi orang tua masih terjadi kesurupan, dan itu terjadi sama 7 siswa bersamaan.

Baca Juga: Puluhan UMKM Sukabumi Ikuti Bazar September Ceria Bersama Amor Cakes and Bakery

Kami pihak sekolah siang malam terus memonitor kondisi anak dengan cara mengunjungi kerumah siswa berkeliling, bahkan sudah berusaha dengan mendatangkan tokoh agama, ahli syariat, untuk menetralkan areal sekolah.

"Pada hari Minggu dan Senin sekarang informasinya sudah mulai sembuh, namun belum 100 persen, masih ada tanda tanda prilaku anah terhadap anak, seperti anak minta rokok, dan suka dandan, bahkan pada saat kejadian minta minyak wangi cap duyung. Kami meminta kepada orang tua jangan diberikan karena akan merusak kesehatannya," tuturnya.

Dadan menegaskan pihak sekolah mengambil keputusan, untuk siswa belajar dirumah dulu, hingga hari Selasa, rencana pada hari Rabu yang lainnya bisa masuk kembali, kebetulan kami sedang melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) kelas 8, dari hari Senin, sampai Selasa.

Baca Juga: Penyintas Virus Nipah Bisa Mengalami Perubahan Kepribadian, Cek Cara Mencegahnya!

Apalagi permintaan orangtua yang anaknya kesurupan, meminta waktu minimal seminggu. Jadi kami meliburkan siswa kelas 7, dan kelas 9, kelas 8 sedang melaksanakan bukan karena ada ANBK, akan tetapi untuk menetralkan kejadian ini, agar tidak terjadi terus menerus.

Dadan menuturkan, peristiwa kesurupan baru pertama kali kejadian sejak berdirinya SMPN 5 Ciracap tahun 2008. Saat ini ada 123 siswa.

"Anehnya kalau satu orang kesurupan, yang lainpun ikut kesurupan, ini dibuktikan dengan adanya laporan orang tua yang menelepon pihak sekolah, hampir bersamaan memberikan informasi. Mudah mudahan semuanya bisa normal kembali, mereka bisa belajar, tanpa diganggu hal hal yang aneh," imbuhnya.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT