Sukabumi Update

16 Kelurahan Kekeringan, BPBD Kota Sukabumi: Setiap Hari Layani Permintaan Air

BPBD distribusikan bantuan air bersih di Sukakarya Kota Sukabumi | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat 22.234 jiwa di Kota Sukabumi mengalami kesulitan air bersih akibat terdampak kekeringan. 

Menangani situasi tersebut, dalam tiga bulan terakhir BPBD sedikitnya telah  mendistribusikan sebanyak 188.480 liter air bersih.

Berdasarkan data yang dihimpun sukabumiupdate.com, sejumlah warga yang terdampak kekeringan tersebut berada di 51 titik yang tersebar di 6 Kecamatan dan 16 Kelurahan yang ada di Kota Sukabumi. Adapun satu kecamatan yang tidak terdampak yaitu Kecamatan Citamiang.

Baca Juga: Jabar Masuk Daftar Provinsi Paling Rawan Netralitas ASN di Pemilu 2024

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Suhendar mengatakan kondisi kekeringan di Kota Sukabumi saat ini masih sama saja atau belum menunjukan kondisi yang normal. Kendati demikian hingga saat ini ia mengklaim bahwa kondisi tersebut masih dapat dikendalikan.

"Untuk kondisi kekeringan saat ini di Kota Sukabumi masih tetap sama saja seperti kemarin. Setiap hari kita ada permintaan air dari masyarakat tapi alhamdulillah kita bersama PMI, PDAM kita masih bisa mengakomodir semua permintaan itu," kata Suhendar kepada sukabumiupdate.com saat ditemui di kantornya, Kamis (21/9/2023).

Terlebih, ia mengaku saat ini pada Kamis 21 September 2023 ia baru saja melakukan pendistribusian air di Caringin Ngumbang RW 08, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

Baca Juga: Kalahkan Afghanistan 3-0, Timnas Voli Indonesia Lolos Fase Grup Asian Games 2023?

"Hari ini BPBD menerima laporan kekeringan di Caringin Ngumbang, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, tepatnya di Rw 08, tadi kami bersama PDAM sudah menyalurkan air ke sana dengan jumlah air 4000 liter untuk memenuhi kebutuhan 33 KK dengan jumlah 136 Jiwa," ungkap dia.

Menurutnya, saat ini kondisi terburuk yang dialami oleh masyarakat yaitu debit air tanah yang dimiliki masyarakat semakin berkurang.

"Kondisi terburuk kekeringan di masyarakat saat ini kita melihat kondisi air tanah di masyarakat itu debitnya semakin berkurang, yang asalnya mencukupi untuk sekarang jadi semakin berkurang," kata dia.

Baca Juga: Harga Beras di Sukabumi Terus Merangkak, Minggu Ini Naik 4,66 Persen

Kemudian, dengan kondisi kekeringan yang dialami sebagian wilayah di Kota Sukabumi itu, ia berharap di bulan Oktober atau November yang akan datang sudah mulai turun hujan.

"Untuk prediksi kita harus merujuk kepada BMKG ya, akan tetapi di akhir-akhir ini kita ngeliat di sebagian wilayah Sukabumi sudah mulai turun hujan walaupun intensitasnya masih rendah dan tidak merata, mudah-mudahan di bulan november atau oktober sudah ada turun hujan," pungkasnya.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT