SUKABUMIUPDATE.com - Tiga pejabat memiliki kecurigaan yang sama soal sumber sampah yang mengotori pantai pesisir Loji Sukabumi. Pasalnya, hamparan sampah di pantai Cibutun-Loji didominasi potongan kain atau baju.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi, Rasad Muhara mengatakan bahwa sampah di pantai Cibutun-Loji diperkirakan mencapai tiga puluh ton lebih disepanjang pantai ini yang didominasi sampah potongan kain atau baju.
"Diperkirakan ini 30 ton lebih, tapi memang saat angin barat sehingga mendarat sampah disini, baik dari sampah dilaut, karena ada sampah dilaut kita gak tahu ini dari daerah mana, juga ada sampah dari sungai Cimandiri," ujar Rasad, Rabu (4/10/2023).
Sebelumnya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami sempat menyinggung terkait adanya sampah tekstil yang kini semakin menumpuk di pesisir Loji. Ia menuding hal itu akibat ulah Pabrik Garmen yang membuang limbahnya ke sungai. Hal itu disampaikan Marwan saat dimintai tanggapan terkait pesisir Pantai Loji disebut pantai terkotor nomor 4 di Indonesia oleh Pandawara Group.
Baca Juga: Hari Pertama Bebersih Pantai Loji Sukabumi, 30 Ton Sampah Dibawa ke TPA Cimenteng
"Ini persoalan buangan sampah masyarakat, dari hulu rata-rata ke sungai. Sehingga ujung-ujungnya muaranya ada di Cimandiri, karena dari beberapa sungai itu nyambung ke Cimandiri semua. Mulai Leuwi Orok, Cibadak, Cimandiri dari Cianjur, Cicatih semua ujung-ujung bermuara di Palabuhanratu," kata Marwan kepada sukabumiupdate.com di Cikidang, Sabtu (30/9/2023).
"Ujung muara ada di Loji, bisa dibayangkan saja, misalnya dari mana pabrik garmen misalnya, belakangnya susukan (sungai), da moal jauh (enggak akan jauh). Pada hari ini limbah pabrik garmen, limbah potongan bahan. Enggak akan jauh masa dibuang masyarakat, nah itu yang tanda tanya, nyalahkeun weh eweh gawe pemerintah daerah (menyalahkan pemerintah daerah tidak ada kerja), karena memang itu sulit padahal setiap minggu juga ada kebersihan," sambungnya.
Bahkan pihaknya mendorong untuk mengubah sampah sebagai barang bernilai ekonomis. Hanya saja segala usaha ini menurutnya sia-sia apabila tidak ada kerja sama dari setiap kalangan di masyarakat.
Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Melongo Lihat Tumpukan Sampah Kain di Pantai Loji Sukabumi
Hal yang sama juga disampaikan Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat meninjau langsung kondisi tumpukan sampah dan kegiatan pembersihan Pantai Cibutun Loji, Desa Sangrawayang, Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/10/2023). Menurutnya, sampah yang berada di pesisir Loji itu rata-rata sampah anorganik seperti kain.
"Setelah melihat ternyata hampir semuanya anorganik. Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Kades juga, membenarkan bahwa ini adalah limbah semacam limbah kain, limbah garmen, dan semuanya sejenis," ujar Bey kepada awak media.
Bey kemudian meminta kepada kepolisian dan TNI untuk menelusuri sumber utama tumpukan sampah di Pantai Cibutun Loji. Sebab, tumpukan sampah di Pantai tersebut selalu muncul, meski sudah dibersihkan berkali-kali.
Baca Juga: Cari Makanan, Ular Sanca Keliaran di Pemukiman Warga di Sukaraja Sukabumi
"Terakhir Pak Dandim, bulan Juni sampai Juli, (sampah Pantai Cibutun Loji) dibersihkan, sekarang sudah ada lagi setinggi ini. Artinya, tetap kesadaran kita untuk membuang limbah, limbah sampah itu masih sangat rendah. Jadi hanya ingin gampangnya, dibuang ke sungai, dibuang ke laut," tuturnya.
"Saya minta ke Pak Kapolres dibantu TNI juga untuk mulai dilakukan penelusuran di mana ini masalah utamanya. Apakah dari limbah industri, atau juga jangan-jangan ada sebuah kapal yang memang khusus membuang limbah, karena sejenis semua," imbuhnya.
Sambil melakukan penelusuran, kata Bey, semua pihak harus turut memperkuat tata kelola sampah. Salah satu upayanya dapat dilakukan pada tingkat rumah tangga melalui pemilahan sampah.
"Saya minta tadi, jangan hanya kita bersihkan, tapi dari hulunya kita mulai seperti apa," ucap Bey.
Baca Juga: Aming Dikabarkan Tengah Dekat dengan Penyanyi Berhijab Alma Thania
Dalam kegiatan tersebut, Bey mengapresiasi komponen masyarakat atas kepeduliannya terhadap lingkungan dan kebersihan Pantai Cibutun.
"Itu baik sebetulnya, mengingatkan pada kita ada sampah segala macam," ucapnya.
Oleh karenanya, Bey mengajak masyarakat untuk proaktif dalam mencegah dan menangani sampah. Hal itu karena permasalahan sampah dapat diselesaikan dengan kolaborasi dan kerja sama semua pihak.
"Harus diperhatikan lagi lingkungan, dan yang penting itu pencegahannya seperti apa," ucapnya.
Editor : Syamsul Hidayat