Sukabumi Update

Pembeli Beras Menurun, Kapan Stabilisasi Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi?

Penjual Beras di Pasar Parungkuda Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Ditengah kenaikan harga beras yang terus terjadi, terdengar kabar rencana program stabilisasi harga beras oleh Bulog melalui Dinas Perdagangan.

Petugas Pencatat Harga Sembako Dinas Perdagangan UPTD Pasar Parungkuda Kabupaten Sukabumi, Enyang Krismon, membenarkan adanya program dari Bulog yang diterapkan oleh dinas, bertujuan untuk menyuplai 2 ton beras ke setiap pasar setiap minggu, mencapai total 8 ton dalam sebulan.

"Program ini tidak hanya berlaku di Pasar Parungkuda, tetapi juga di beberapa pasar lain. Syaratnya adalah pedagang harus memiliki KTP, NPWP, dan NIP," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga: Cemari Sungai Cibojong Sukabumi, Satu Pabrik Batu Alam Ditutup Sementara

Menurut Enyang, satu kemasan beras berisi 5 kilogram dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sekitar Rp 9.000, menjualnya dengan harga Rp 11.000. Namun, informasi ini belum secara resmi disosialisasikan kepada pedagang.

"Langkah ini diambil untuk mengurangi tingginya harga beras di pasar, tapi belum ada sosialisasi resmi, dan informasinya masih bersifat pra proses dalam upaya mengatasi kenaikan harga beras oleh pemerintah," tuturnya.

Enyang mengatakan walaupun beras masih tersedia (tidak terjadi kelangkaan), hanya stoknya berkurang secara signifikan Sehingga imbasnya harga menjadi naik, dan kenaikan harga itu sudah berjalan sekira satu bulan lebih.

Baca Juga: Sempat Buron, 2 Tersangka TPPO di Palabuhanratu Sukabumi Ditangkap

"Di Pasar Parungkuda, harga beras jenis premium bahkan mencapai Rp 15.500 per kilogram, jauh dari harga normal Rp 12.000 per kilogram," lanjutnya.

Sementara itu, pedagang beras di Pasar Parungkuda, Jaka (35 tahun) menambahkan, harga beras medium naik hingga Rp 13.000, sementara harga normalnya Rp 9.000 per kilogram. Harga karungan juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 320.000 dari harga normal Rp 280.000.

"Dampak dari kenaikan harga terasa bagi pembeli, yang mengurangi kuantitas pembelian mereka. Pembeli lebih memilih membeli dalam jumlah yang lebih kecil, misalnya yang biasanya membeli 5 kilogram sekarang hanya membeli 2 kilogram," tuturnya.

Baca Juga: 15 Ciri Orang yang Pura-pura Jadi Teman Baik Padahal Musuh Dalam Selimut

Jaka menyatakan, faktor El Nino yang masih berdampak dan berkurangnya stok beras, dari pengiriman 2 ton per minggu menjadi 1 ton, menambah kompleksitas situasi di Pasar Parungkuda.

"Saya berharap agar situasi normal kembali seperti biasa, jadi pembeli juga gak susah," pungkasnya.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT