Sukabumi Update

Lahan HGU Eks PTPN VIII Sukabumi Dijaga Brimob, Aktivitas Petani Terhambat

Momen petani penggarap di eks PTPN VIII berdebat dengan sekelompok pria yang mengaku anggota Brimob Polda Jabar. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Dua pekan terakhir ini, lahan HGU eks PTPN VIII di Blok Baru Ajol Desa Sudajaya Girang, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi tengah dijaga sekelompok pria berseragam Brimob Polda Jawa Barat yang dilengkapi senjata api laras panjang. Akibatnya, sekitar 200 petani penggarap di lahan tersebut terpaksa tidak bisa menjalankan aktivitas pertaniannya.

Hal itu disampaikan Koordinator Aliansi Reforma Agraria Sukabumi (Aras), Dedi Suryadi. Bahkan menurutnya, para oknum tersebut nekat melakukan penyitaan alat-alat pertanian milik petani penggarap seperti pacul dan lainnya serta melarang mereka masuk ke area lahan.

"Saat ini para petani itu tidak bisa menjalankan aktivitas pertaniannya dengan normal karena selalu ada patroli yang dilakukan oleh Brimob, bahkan beberapa alat pertanian milik petani itu dirampas oleh Brimob. Sudah dua pekan lebih mereka (Brimob) berada di lapangan," ujar Dedi kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (12/10/2023).

Baca Juga: Korupsi Dana BOS Rp587 Juta, Kepsek SMP di Kabandungan Sukabumi Jadi Tersangka

Dedi menurutkan, berdasarkan keterangan para oknum tersebut, mereka mengaku melakukan penjagaan karena dipicu adanya pembukaan lahan garapan baru yang dilakukan petani di lahan teh produktif milik PTPN VIII.

"Itu yang jadi pemicu kehadiran Brimob itu. Memang disana ada lahan garapan baru tapi kan biasanya tidak sampai menimbulkan gejolak atau pengerahan Brimob, toh Brimob itu kan hanya menangani masalah kerusuhan," kata Dedi.

"Yang jadi persoalankan di lapangan itu tidak ada gesekan apapun. Dengan pekerja PTPN juga nggak ada masalah, tidak ada konflik, lantas tiba-tiba saja Brimob hadir bahkan tidak ada koordinasi, intinya tiba-tiba saja ada 15 personil Brimob yang datang dan kemudian melakukan penertiban kepada para petani," tambahnya.

Terkait adanya persoalan ini, Dedi mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Sukabumi Kota."Polres meminta kami untuk tetap kondusif dan tidak melawan. Tapi mereka (Polres Sukabumi Kota) juga akan segera meminta kepada Polda Jabar untuk menarik pasukannya," pungkasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT