Sukabumi Update

Pemkab Sukabumi Terus Genjot Penurunan Angka Stunting

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri di acara Diseminasi Audit kasus stunting semester 2 tahun 2023 di Aula Kecamatan Ciambar, Selasa (24/10/2023). (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri memastikan pemerintah daerah terus menggenjot angka penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi.

Hal itu disampaikan Iyos usai memberikan arahan pada acara Diseminasi Audit Kasus Stunting semester 2 tahun 2023 di Aula Kecamatan Ciambar, Selasa (24/10/2023).

Diketahui diseminasi audit kasus stunting sebagai bagian dari rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting dan mencegah angka stunting baru di kabupaten sukabumi, Diseminasi ini di laksanakan untuk mencari solusi serta upaya yang bisa disepakati bersama dan ditindaklanjuti oleh seluruh stakeholder sesuai tupoksinya masing-masing.

"Kami perangkat daerah diturunkan ke masing-masing kecamatan, sehingga setiap perangkat daerah memiliki binaan di masing-masing Kecamatan, membantu camat untuk gerak di lapangan, seluruh perangkat daerah turun," ujar Iyos kepada sukabumiupdate.com.

Diseminasi Audit Kasus Stunting semester 2 ini, lanjut Iyos, ditekankan pada 4 kecamatan, yaitu Ciambar, Cibadak, Cikidang, dan Nagrak.

"Setelah diaudit ternyata banyak sekali penyebabnya, salah satunya adalah lingkungan, sarana air bersihnya kurang, kemudian mungkin ekonominya juga, terus ventilasi rumah dan sebagainya, jadi banyak penyebabnya," jelasnya.

Baca Juga: Wabup Sukabumi Soal Prevalensi Stunting Jabar Ditargetkan 14 Persen di 2024

Secara umum, Iyos Somantri menyampaikan bahwa Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan hamil anemia turut berkontribusi terhadap stunting.

"KEK di kita agak tinggi, justru kita harus menangani bahwa hamil KEK ini kekurangan energi kronis, yang ditandai dengan lingkar lengan atasnya kurang dari 23,5 sentimeter, itu salah satu penyebab terjadinya stunting, itu yang harus dijaga, harus diintervensi, diberikan makanan bergizi, protein yang kuat, kemudian lingkungan, kebersihan, air bersih, dan lain sebagainya," paparnya. 

"Mudah-mudahan ke depan angka terus menurun. Hari ini, mudah-mudahan hasil survei tahun ini, dari 27 persen menjadi ada penurunan ke bawah, hasil gerakan kita melalui Rabu Observasi dan Aksi Sinergi Penanganan Stunting (Roasting)," tuturnya.

Iyos menegaskan segala upaya untuk menurunkan angka stunting akan terus digenjot dengan harapan peningkatan ekonomi.

"Kita upayakan sedang digenjot terus, makanya setiap hari Rabu, ROASTING, dengan turun ke lapangan dan sebagainya, untuk menurunkan angka ini, dengan harapan ekonominya bisa meningkat, karena ini kebaikan, maka ini akan terus dilakukan, membantu yang kurang (stunting) ini, perlu ada protein gizi yang bagus," pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris DPPKB Kabupaten Sukabumi Tia Fatimah menambahkan, dalam diseminasi di semester 2 ini pihaknya mengundang sasaran langsung yaitu calon pengantin 8 orang, ibu hamil KEK dan anemia 8 orang, pasca persalinan 8 orang dan balita 8 orang.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT