Sukabumi Update

Ruang Kelas Rusak, Siswa SDN Bantargebang Sukabumi Terpaksa Belajar di Tenda

Potret sejumlah siswa siswi SDN Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, belajar di tenda darurat. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, terpaksa harus belajar di tenda darurat yang dibuat oleh pihak sekolah tersebut.

Lantaran, sejumlah ruangan kelas di sekolah yang berdiri sejak tahun 1977 tersebut kondisinya mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan, sehingga tidak layak digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aktivitas belajar mengajar yang dilakukan di tenda darurat ini telah berlangsung sejak 5 bulan terakhir.

"Kenapa ini di tenda karena ini sangat darurat sekali bahkan untuk pertama saya ke sini ini SD sudah seperti ini (rusak)," kata Kepala SDN Bantargebang Edi Suhaedi kepada awak media, Senin (30/10/2023).

Baca Juga: SDN Citangkil Sukabumi Rusak Parah, Siswa Terpaksa Belajar Pindah Kelas

Edi mengatakan ada dua kelas yang belajar di tenda darurat. Dia mengaku khawatir jika para siswa tetap berada di dalam ruang kelas yang rusak.

"Dikhawatirkan ada anak yang tertimpa (atap runtuh) dan dimungkinkan kalau ada kejadian-kejadian seperti itu guru dan pihak sekolah yang disalahkan," tuturnya.

Kondisi tenda darurat yang dipakai KBM siswa siswi SDN Bantargebang. (Foto: Istimewa)Kondisi tenda darurat yang dipakai KBM siswa siswi SDN Bantargebang. (Foto: Istimewa)

Menurut Edi, KBM di dalam tenda darurat ini hanya bisa dilakukan maksimal sampai pukul 10.00 WIB. Pasalnya di tengah hari, kondisi di tenda darurat sangat panas.

"Kami juga pernah mencoba menggelar rapat bersama orangtua murid di tenda dan merasakan ketidaknyamanan. Apalagi para siswa," tutur Edi.

Edi menuturkan, kerusakan sejumlah bangunan kelas ini sudah terjadi sejak 2019 silam, hingga akhirnya semakin parah di tahun ini karena dimakan usia hingga faktor cuaca.

Ruangan kelas III, IV, V, dan VI (4 lokal) kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk ditempati. Khawatir roboh, pihaknya membuat kebijakan untuk siswa siswi kelas IV dan V diungsikan ke ruang perpustakaan, sedangkan di tenda darurat ini digunakan untuk KBM siswa siswi kelas III dan VI.

Menurut Edi, proses pengajuan untuk merenovasi ruangan kelas yang rusak itu sudah dilakukan sejak dua Kepala Sekolah sebelumnya. 

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi Eka Nandang memastikan perbaikan sejumlah ruang kelas yang rusak di sekolah ini akan menjadi prioritas pihaknya di tahun anggaran 2024.

"Insya Allah di tahun anggaran tahun 2024 akan menjadi prioritas dalam pembangunan sekolah tersebut," ujarnya singkat.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT