Sukabumi Update

Geothermal Picu Gempa Gunung Salak? BMKG: Belum Terpetakan dan Perlu Kajian

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sukabumi, Agung Sabtaji dan Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan secara intensif serta koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi di tenda evakuasi korban terdampak gempa di Kampung Cisalimar, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupapaten Sukabumi, Kamis (14/12/2023).

Diketahui, sebagian warga Kabandungan Sukabumi di evakuasi ke tenda akibat gempabumi yang terjadi secara beruntun, yaitu gempa M4,0 pada 8 Desember 2023 dan gempa M 4,6 pada 14 Desember 2023.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sukabumi, Agung Sabtaji, menjelaskan bahwa hingga saat ini, sesar yang menjadi penyebab gempabumi di Sukabumi belum teridentifikasi dan terpetakan dengan baik. Oleh karena itu, pihaknya masih perlu melakukan pengkajian lebih lanjut terkait gempa yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Pertanian dan Pariwisata Jadi Prioritas RPJPD Kabupaten Sukabumi 2025-2045

"Analisis awal dari BMKG menunjukkan bahwa gempa ini adalah gempabumi tektonik karena aktivitas sesar. Untuk hubungannya dengan panas bumi geothermal yang dicurigai menjadi penyebab gempa, masih perlu kita kaji lebih lanjut," ujarnya.

Agung menambahkan bahwa Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) di Bandung, yang terdiri dari beberapa ahli kegempaan dan peneliti, belum mampu memetakan geometri sesar di sekitar wilayah Halimun-Salak dengan baik.

"Kami belum mengetahui penamaan sesar di Halimun-Salak. Harapannya, penelitian lebih lanjut dapat mengidentifikasi sesar yang menyebabkan gempa di sini," katanya.

Pihaknya juga memberikan himbauan kepada warga, terutama bagi rumah-rumah yang mengalami kerusakan sedang hingga berat, untuk tidak ditempati kembali. Ia menekankan pentingnya tinggal di tenda sementara, mengingat aktivitas gempa masih berlangsung.

"Walaupun magnitudo atau kekuatan gempanya kecil, namun gempa susulan dapat mengancam rumah yang sudah rusak. Warga diharapkan tetap waspada dan tidak memasuki rumahnya, terutama jika telah disediakan tenda," tambahnya.

Baca Juga: Berlabuh di PKB, Pendiri Fraksi Rakyat Dedi Suryadi Nyaleg di Dapil IV Sukabumi

Agung menegaskan bahwa gempabumi masih belum dapat diprediksi, dan meskipun intensitasnya menurun, kewaspadaan tetap diperlukan.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa susulan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada," pungkasnya.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT