Sukabumi Update

Maryam, Disabilitas Purabaya Sukabumi Dapat Bantuan Kursi Roda dan Modal Usaha

Siti Maryam atau Iyam, dapat bantuan kursi roda dari Kemensos RI | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Sentra Phala Martha Sukabumi berikan bantuan kepada Siti Maryam atau Iyam (40 tahun) yang harus berjuang sepeninggal kedua orang tuanya.

Iyam merupakan warga Kampung Cinangka RT 24/03 Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, mengalami disabilitas sejak kecil.

"Alhamdulilah, hari ini kami dari unsur Kecamatan Purabaya, P2BK Purabaya, Pemdes Neglasari, Babinsa Desa Neglasari , Bhabinkamtibmas Desa Neglasari, pendamping dari Kemensos, melalui Balai Sentra Phala Martha Sukabumi, melakukan asesmen, sekaligus menyalurkan bantuan kepada Iyam," kata Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Purabaya, Ridwan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu(16/12/2023).

Ridwan mengatakan, Kemensos memberikan bantuan berupa kursi roda, sembako, serta modal usaha. Kemensos juga melakukan asesmen kepada keluarga Iyam, yang diwakili adik laki-lakinya.

Baca Juga: Dinas PU Lakukan Pemeliharaan Jalan di Parungkuda Sukabumi

Sementara itu, Kemensos RI melalui Balai Sentra Phala Martha Sukabumi, Acing sebagai petugas Sentra Phalamartha, Pekerja Sosial dan Perawat mengatakan pihaknya melakukan asesmen pada penerima manfaat Iyam dan keluarganya (adik laki lakinya).

"Kami menindaklanjuti permohonan kursi roda, tadi juga dilakukan pemeriksaan kesehatan Iyam, memberikan bantuan nutrisi, alat kebutuhan diri, juga tambahan bantuan kewirausahaan jual beli singkong senilai 2 ton," kata Acing seraya meminta pada pihak desa agar Iyam, bisa mendapatkan kartu tanda penduduk (KTP).

Diberitakan sebelumnya, Siti Maryam atau Iyam (40 tahun) harus berjuang setelah ditinggalkan kedua orang tuanya. Ibu Iyam meninggal 1,5 tahun lalu, sedangkan ayahnya lebih dulu wafat yakni enam tahun lalu. Saat ini Iyam tinggal bersama adik laki-lakinya di rumah peninggalan orang tua mereka. Namun karena kadang tak ada yang mengurus, Iyam sering tinggal di rumah pamannya (uwa).

"Sejak ibunya meninggal, dia tinggal bersama adiknya. Tapi karena kadang tidak ada yang mengurus, Iyam sering tinggal di rumah uwanya sekaligus mertua saya. Masih di Kampung Cinangka," kata saudara Iyam, Yopi, kepada sukabumiupdate.com pada Rabu (13/12/2023).

Baca Juga: Obrolan Kang Jae dan Warga Sukabumi Soal Dukungan untuk Atlet Lokal Jabar

Yopi mengungkapkan Iyam mengalami keterbasan fisik sejak kecil, di antaranya berbicara tak dapat dimengerti dan jalan kaki harus dibantu orang lain. Adapun untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sambung Yopi, Iyam biasanya dibantu adik hingga beberapa saudaranya.

"Harapannya semoga ada perhatian dari pemerintah," ujar Yopi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, adik Iyam berusia 37 tahun dan sudah berkeluarga dengan memiliki satu anak. Tetapi istrinya pulang ke orang tuanya, sehingga dia dan anaknya saat ini tinggal bersama Iyam. Ekonomi adik Iyam pun sama-sama dalam kondisi yang lemah.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Purabaya, Ridwan, mengatakan ibu Iyam terdaftar sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Pemerintah setempat juga pada 2022 mengusulkan Iyam mendapatkan bantuan lain ke Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT