Sukabumi Update

Warga Tanam Pisang di Jalan Cipatuguran Sukabumi, Protes 2 Tahun Rusak Parah

Kondisi jalan rusak di ruas jalan Cipatuguran kampung Benteng, Desa Jayanti, Palabuhanratu Sukabumi yang ditanami pohon pisang, Rabu (3/1/2024). (Sumber : SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Protes jalan rusak tidak kunjung diperbaiki, warga menanami dua pohon pisang di jalan Cipatuguran, kampung Benteng, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Dua pohon pisang berusia dewasa itu ditanam di tengah jalan berlubang yang menjadi akses utama mobilitas warga setempat serta akses ke Pantai Batu Bintang dan Goa Lalay tersebut.
Tak hanya itu, jalan tersebut juga merupakan lintasan utama kendaraan besar yang datang dari arah jalan Nasional Sukabumi-Palabuhanratu maupun dari jembatan Bagbagan ke arah PLTU.

"Dipasang pohon pisang itu kemarin Selasa (2/1/2024). Rusaknya ini sudah lama hampir 2 tahun," ujar warga sekitar sekaligus tokoh masyarakat, Haji Ela (70 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Rabu (3/1/2024).

Ela mengungkapkan bahwa masyarakat sendiri sering melakukan pelaporan terkait jalan rusak ini, namun tak kunjung ditanggapi oleh pihak terkait.

"Ini (jalan) tanggung jawab PLTU (Palabuhanratu), dulu kan pernah saya ngerjain ini (jalan), jadi tahu jalan ini bukan jalan PU tapi jalan PLTU. Memang Dulu itu jalan Kabupaten cuman diserahkan ke PLTU jalan ini," ungkapnya.

"Jadi masyarakat sering laporan, jalan rusak ke sana (PLTU), tapi tidak ditangani oleh PLTU. Ini rusaknya 1,5 kilometer yang hancurnya," jelasnya.

Baca Juga: Jalan Cipatuguran Sukabumi Rusak, Warga Jayanti: Banyak Dilintasi Kendaraan PLTU

Menurut Ela, warga sekitar pernah dijanjikan PLTU akan ada perbaikan jalan dengan menggunakan beton, namun janji tersebut tak kunjung direalisasikan.

"Janjinya itu mereka mau dibeton. Saya mah minta baik aja, tapi sampai sekarang belum ada, janji dibangun itu tahun 2022," kata Ela.

Ela menceritakan bahwa jika pada saat musim penghujan, jalan tersebut banyak kubangan-kubangan air. Akan tetapi jika musim kemarau, jalan tersebut berasap atau berdebu.

"Kalau hujan yah gitu banyak kobangan air, kalau kemarau abunya ngebul (berdebu) terus, sampai saya nyampe nyiram di depan (jalan)," terangnya.

"Ini jalan hidup (sering dilalui kendaraan), lihat ke sini lah hari Sabtu, Minggu, Senin, padat jalan ini itu, kadang macet, ini jalan alternatif ke pantai, kadang kalau macet di sana jalan (raya nasional Palabuhanratu Sukabumi) lewat ke sini," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT