Sukabumi Update

Leuweung Denuh dan Kesurupan Masal Setiap Hari Rabu di SMPN Tegalbuleud Sukabumi

Siswa-siswi SMPN 1 Tegalbuleud alami kesurupan masal | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Kesurupan masal yang di alami siswa-siswi SMPN 1 Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi menjadi perbincangan, sehingga menimbulkan berbagai asumsi liar di kalangan warga. Bahkan tidak sedikit warga yang mengaitkan dengan cerita hutan angker bernama Leuweung Denuh.

SMPN 1 Tegalbuleud berada di Kampung Rancaerang Desa Buniasih, tidak jauh dari pusat pemerintahan Kecamatan Tegalbuleud.

Nama Denuh, bagi warga Tegalbuleud identik dengan keberadaan banjir langganan. Banjir yang setiap tahun terjadi melanda beberapa kawasan persawahan. Namun dibalik nama Denuh, terdapat misteri dan cerita mistis yang tersebar secara turun temurun dan diyakini warga sekitar.

Denuh, awalnya merupakan nama sebuah hutan belantara dan angker, jarang terjamah oleh warga. Leuweung Denuh yang sekarang menjadi lokasi persawahan terletak di Kampung Citapen Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, dan tidak jauh dari lokasi SMPN 1 Tegalbuleud.

Baca Juga: Awal Februari Curah Hujan di Jawa Barat Diprediksi Menengah hingga Tinggi

"Memang ada sebagian tokoh masyarakat yang mengaitkan antara kejadian kesurupan dengan Denuh, juga pendapat lainnya," kata Kepala Desa Buniasih, Badrudin kepada sukabumiupdate.com, Kamis (1/2/2024).

Bahkan, ucap Badrudin, menurut cerita kejadian kesurupan masal itu pernah terjadi pada tahun 1962, sekarang terjadi lagi, dan terjadi pada pelajar SMPN 1 Tegalbuleud, mayoritas perempuan. "Kejadiannya sudah dua kali saat jam belajar dan selalu hari Rabu," ungkapnya.

Kalau dikaitkan dengan Denuh, lanjut Badrudin, memang di belakang bangunan SMPN 1 itu sudah kelihatan persawahan, dekat SMPN juga ada SMKN 1 Tegalbuleud. Tapi yang kesurupan anak-anak SMPN.

"Namun entah dari mana yang merasuki anak anak, apa dari Denuh, atau dari yang lainnya, wallahu a'lam, hanya itu membuat terganggu kegiatan belajar, dan kasihan juga pada anak-anak yang kesurupan, Mereka setelah sembuhnya merasa sakit badan dan capek," terangnya.

"Pihak sekolah, orangtua, ustad dan kyai sudah berupaya melakukan pengobatan, dan nanti pada Minggu malam, akan dilaksanakan Istighosah," imbuhnya.

Baca Juga: Ada Goa dari Abad ke-17, Inilah 7 Destinasi Wisata Menarik di Sidoarjo

Sebelumnya dibertiakan, Siswa SMPN 1 Tegalbuleud di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, kembali kesurupan pada Rabu (31/1/2024). Peristiwa serupa juga terjadi pada 27 Januari 2024.

Peristiwa ini terjadi sekira pukul 09.30 WIB. Berdasarkan data sementara, terdapat 30 pelajar yang mengalami kesurupan. Sebagian di antaranya adalah yang juga kesurupan beberapa hari lalu. Sementara sisanya adalah siswa-siswi baru.

"Kegiatan belajar dihentikan. Siswa yang kesurupan sudah dijemput dan diantarkan pihak sekolah. Siswa lain dipulangkan pukul 11.00 WIB karena kondisi tidak kondusif. Banyak anak anak yang tertawa dan menangis," ujarnya.

"Para pengajar, staf, polisi, TNI, Camat Tegalbuleud, masih di SMPN 1 Tegalbuleud. Mereka sepakat pada Minggu malam akan dilakukan istigasah di lapangan dekat SMPN 1 Tegalbuleud," kata Sumarna.

Baca Juga: Panwaslu Cimanggu Sukabumi Lakukan Pengawasan Distribusi Logistik Pemilu 2024

Menurut Sumarna, para siswa yang kesurupan ingin menghampiri sebuah bangunan lama yang sudah tak digunakan. "Ada bangunan yang sudah tua, sekitar empat sampai lima tahun. Bangunan rusak. Tadi para siswa yang kesurupan banyak yang mau ke sana," ujar dia.

Pihak sekolah dan kecamatan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk penanganan bangunan tersebut. Bangunan ini merupakan bekas ruangan laboratorium dan kelas.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT