SUKABUMIUPDATE.com - Siti Rohmah (25 tahun), gadis asal Cibadak Sukabumi belum pulang hampir sudah 27 hari pasca kepergiannya sejak 21 Januari 2024 lalu.
Siti Rohmah, saat itu pergi dari rumah A (teman dekatnya atau pacar) di Parakansalak, diduga dijemput seorang perempuan usai transaksi gadai motor dengan A.
Sejak kabar menghilangnya Siti Rohmah, muncul dugaan terkait kemungkinan penyekapan yang dialamatkan kepada A. Dugaan tersebut ditengarai karena A satu-satunya saksi yang terakhir bertemu dengan Siti Rohmah sebelum akhirnya menghilang.
Kepada sukabumiupdate.com, A mengatakan bahwa tudingan penyekapan tersebut tidak benar. Menurutnya, saat setelah kepergian Siti, rumahnya selalu ramai dengan kedatangan tamu, baik dari tetangga atau teman dari komunitas anggur.
Baca Juga: Tebing Longsor di Nyalindung, Tutup Sebagian Jalan Sukabumi-Sagaranten
"Ketika banyak tamu, pintu rumah saya selalu terbuka, karena teman saya yang dari komunitas anggur itu suka numpang ke toilet," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, pada Jumat (16/2/2024).
Rumah A berada di dataran tinggi, sekitar 4 meter di atas jalan raya. Meskipun posisinya agak terhalang oleh atap dan rumput tinggi, A menyebut bahwa dari jalan raya ke rumahnya masih dapat terlihat.
"Rumah saya di atas, tapi bukan lantai dua, hanya saja karena posisinya di atas, jadi melihat ke bawah aja terhalang atap dan rumput yang tinggi," jelasnya.
Oleh karena itu, pada saat Siti dijemput oleh teman perempuannya, A menyatakan bahwa karena rumahnya kecil dan pandangan ke bawah terhalang, tidak ada rasa curiga bahwa Siti berniat membohonginya.
A menegaskan bahwa rumahnya hanya memiliki ruang tamu kecil, dapur, kamar mandi, dan dua ruangan kamar yang memiliki tidak memiliki daun pintu.
Baca Juga: Cerita PPS Lintasi Sungai dan Jalan Terjal 9 Km Menuju TPS di Tegalbuleud Sukabumi
"Jadi dari ruang tamu yang sampingnya dua kamar itu belum ada daun pintunya. Kalau ke rumah saya itu isi kamar itu terlihat, kasurnya numpuk dan acak-acakan kelihatan," tuturnya.
Selanjutnya, kata A, ia mengaku siap untuk memberikan klarifikasi dan keterangan apabila diperlukan oleh pihak berwajib. Di samping itu, di lingkungan sekitar rumahnya, banyak tetangga.
"Masa kalau misalkan disekap pasti ada suara perempuan. Silahkan aja kalau ada yang mau cek ke rumah, saya terbuka," pungkasnya.
Editor : Syamsul Hidayat