Sukabumi Update

Nelayan Sukabumi Diimbau Tak Melaut Pasca Gempa M5,7 Bayah, Ini Alasannya

Perahu para nelayan di Dermaga 1 Palabuhanratu. Nelayan Sukabumi Diimbau Tak Melaut Pasca Gempa Laut Bayah M5,7. (Sumber : SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpol Airud) Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar menghimbau nelayan untuk tidak memaksakan diri pergi melaut pasca gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,7 yang terjadi di Laut Bayah Banten, Minggu (25/2/2024).

Alasannya, Tenda menyebut karena kondisi cuaca di bulan Februari ini tidak menentu atau kurang bersahabat. Meskipun saat ini, kondisi gelombang air laut masih normal pasca gempa M5,7.

"Jadi bulan ini adalah musim penghujan. Kami himbau kepada nelayan untuk tidak memaksakan diri keluar melaut dalam cuaca buruk atau ekstrem. Selama musim barat ini tidak memaksakan untuk tidak terjun menangkap ikan," ujar Tenda kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/2/2024).

Dengan kondisi cuaca tersebut, lanjut Tenda, pihaknya juga meminta untuk para wisatawan yang berlibur ke objek wisata pantai untuk tidak berenang.

“Untuk berhati-hati agar mentaati segala himbauan dari petugas dan untuk tidak berenang di tempat yang dilarang,” jelasnya.

Baca Juga: 39 Gempa Susulan, Data Sementara BMKG Soal Guncangan Laut Bayah M5.7

Tenda mengungkapkan, bahwa kondisi gelombang di wilayah pantai Sukabumi saat ini mulai dari pantai Ujunggenteng sampai dengan perbatasan pantai Bayah Cibareno dan pantai Cikembang relatif aman.

"Gelombang saat ini landai paling tinggi pasang itu satu meter setengah, secara keseluruhan di wilayah pantai Palabuhanratu tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. BMKG juga mengeluarkan intruksi bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami jadi allhamdulilah situasi masih aman terkendali," terangnya.

Pihaknya juga memastikan terus berkoordinasi dengan BMKG dalam mengantisipasi cuaca ekstrem.

"Kami juga terus berkordinasi juga dengan BMKG, bila mana ada cuaca ekstrem, cuaca yang hujan lebat atau pun angin kami langsung mensosialisasikan kepada nelayan dan kepada wisatawan. Disamping kita juga melaksanakan preventif penjagaan atau patroli di titik wisata atau ke tempat para nelayan seperti di dermaga dan di tempat-tempat lainnya, di patuguran, cikembang, dan cisolok pajagan," jelasnya.

Selain itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir pantai agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir rob.

"Kami juga dari petugas menghimbau kepada masyarakat yang berada di bantaran pantai, di tempat-tempat wisata untuk berhati hati, tidak terlalu nyenyak saat tidur malam hari, di takutkan ada gelombang rob atau pasang rob harus berhati-hati kepada masyarakat yang berada di bantaran pantai," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT