Sukabumi Update

Kronologi Mobil Pikap Terjun ke Jurang 25 Meter di Cireunghas Sukabumi, Sopir Terluka

Kondisi mobil pikap yang masuk jurang sedalam 25 meter di Cireunghas Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah mobil bak terbuka atau pikap jenis Mitsubishi L300 jatuh ke dalam jurang sedalam 25 meter di Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Kecelakaan ini menyebabkan sang sopir terluka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Kapolsek Cireunghas Ipda Hendrayana mengatakan, kecelakaan tunggal ini terjadi di Kampung Jagamukti, Rt05/08, Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, pada Kamis (28/3/2024) sekitar pukul 07:10 WIB pagi. Bermula ketika mobil mengantarkan batu bata merah ke Kampung Jagamukti Desa Cikurutug.  

Mobil tersebut dikendarai oleh Abdul Rahman (47 tahun) dan ditumpangi kernet bernama Januar Sukatma (35 tahun). Keduanya merupakan warga Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur.

Setibanya di lokasi, lanjut Hendra, diduga mobil terjun ke jurang pada saat sang sopir memarkirkan kendaraannya untuk menurunkan muatan. Saat itu sopir tak menyadari ternyata ban mobil bagian belakang sudah menggantung di jurang hingga akhirnya mobil tak dapat dikendalikan.

“Saat parkir hendak menurunkan bata, mobil mundur tanpa disadari ban belakang sudah menggantung di jurang hingga akhrinya terjun,” ujar Hendra saat dihubungi sukabumiupdate.com melalui sambungan telfon.

Menurut Hendra, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun sang sopir alami luka-luka usai melompat dari mobil bersama kernet sesaat sebelum mobil terjun ke jurang.

“Korban selamat, kernet loncat pada saat kendaraan akan masuk jurang. Sopir juga sama (loncat) cuman tersangkut di bibir jurang, akibatnya sopir luka di betis kaki kirinya, dan dibawa ke bunut (RSUD R Syamsudin SH),” kata dia.

Adapun proses evakuasi, lanjut Hendra, mobil akan dievakuasi dengan cara membongkar semua bagian mobil satu persatu karena kondisi jalan di lokasi kejadian yang tak memungkinkan untuk mendatangkan mobil derek.

Menurut Hendra, kondisi jalan cukup curam, di mana terdapat turunan dan tanjakan terjal serta terdapat jurang di sisi jalannya dengan kondisi jalan berbatu.

“Enggak diderek, itu mau dipreteli aja satu persatu mobilnya, karena nggak mungkin kalau diderek,” pungkasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT