Sukabumi Update

Buka Jalur Darurat di Dekat Jalan Amblas, Warga Simpenan Sukabumi Patungan Sewa Lahan

Jalan alternatif penghubung Kecamatan Warungkiara dan Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi amblas pada Jumat (15/3/2024) (Sumber : SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Tak sabar menunggu tindak lanjut pemerintah setempat terkait pembangunan jalan darurat, Warga Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, memilih untuk patungan menyewa lahan agar bisa memakai dan membuka akses jalur alternatif untuk menghindari jalan yang amblas di desanya tersebut.

Pembukaan jalur darurat agar bisa diakses kendaraan roda empat dan roda dua itu kemudian dilakukan pada Kamis 28 Maret 2024 pagi. Adapun lokasinya, masih di sekitar jalan utama yang amblas.

Warga Desa Mekarasih, Rudi (38 tahun) mengatakan, langkah yang diambil warga ini sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan akses jalan penghubung dua Kecamatan di desanya tersebut, terutama menjelang mudik hari raya Idul Fitri yang semakin dekat.

"Karena sekarang mendekati hari raya Idul Fitri makanya kami inisiatif dari warga desa Mekarasih untuk mengadakan menyewa lahan supaya bisa dibikin jalan untuk roda empat," kata Rudi kepada sukabumiupdate.com, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga: Jalan Penghubung Warungkiara-Simpenan Sukabumi Amblas, PU Segera Bangun Jalan Darurat

Menurut Rudi, penyewaan lahan sebagai jalan darurat dengan lebar 4 meter dan panjang 50 meter tersebut berada di lahan pribadi milik warga lainnya yang memang sebelumnya sudah diupayakan bisa dipakai untuk kepentingan umum oleh pemerintah setempat.

Hanya saja, kata Rudi, warga sudah tak sabar menunggu adanya aksi lanjutan berupa pembebasan lahan untuk kemudian dilakukan pengerasan jalan di lokasi yang merupakan kawasan kebun jati itu.  

"Untuk kelanjutannya saya belum tahu mau kapan ini jalan (darurat) dibangun, jadi untuk sementara supaya bisa terlewati sama kendaraan roda empat, kami warga mengadakan patungan Rp100 ribu per mobil bagi warga Desa Mekarasih untuk bisa menyewa lahan tersebut," pungkasnya.

Kondisi jalur darurat yang dibuka warga agar bisa menghindari jalan utama yang amblas di Simpenan Sukabumi.Kondisi jalur darurat yang dibuka warga agar bisa menghindari jalan utama yang amblas di Simpenan Sukabumi.

Sebelumnya diberitakan, Ruas Jalan alternatif yang menghubungkan antara Desa Cibuntu dan Mekarasih Kecamatan Simpenan serta Desa Mekarsari kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi mengalami amblaspada Jumat 15 Maret 2024 lalu karena tergerus oleh derasnya air Sungai Cimandiri.

Akibat peristiwa itu, akses transportasi darat warga terganggu karena badan jalan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Itupun dengan sistem buka tutup oleh warga setempat.

Untuk solusi sementara, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi bersama pemerintah kecamatan dan desa setempat berencana membangun jalan darurat sebagai alternatif untuk akses roda empat, yang lokasinya berada di dekat jalan utama yang amblas.

"Informasi dari pihak Dinas PU, secepatnya (dibangun) sebelum mendekati lebaran, akses jalan sudah dapat dilalui melalui jalan alternatif. Dan alhamdulillah pemilik lahan tanah yang akan digunakan jalan alternatif itu sudah mengizinkannya untuk dibangun karana untuk kepentingan umum," ujar Camat Simpenan, R Ade Akhsan Bratadiredja kepada sukabumiupdate.com, Rabu (27/3/2024).

Menurut Ade, jalan yang amblas tersebut sangat penting karena menghubungkan dua kecamatan, yakni Simpenan dan Warungkiara. Sehingga memang perlu dibuat jalan darurat sambil menunggu adanya penanganan jalan yang amblas.

“Jadi warga sekitar Kampung Ciseupan, warga desa yang berdekatan yaitu Desa Mekarasih, sebagian warga dari Desa yang ada di Warungkiara menggunakan akses jalan tersebut," jelas Ade.

Sementara itu, Kepala UPTD PU Wilayah IV Palabuhanratu, Edi Mulyadi mengatakan pihaknya lebih dahulu akan melakukan kajian terkait kontur tanah di lokasi yang digunakan sebagai jalan darurat tersebut.

"Kita kaji kontur tanahnya dulu, dihitung mana yang efektif dan bisa kokoh. Tadi sudah ada laporan dari Pak Kades Mekarsari, bahwa sudah ada pembebasan lahan buat pembukaan jalan baru sementara, lebar 4 meter dan panjang 50 meter," ujar Edi.

Selepas itu, PU akan melakukan perkerasan atau pemadatan menggunakan lapisan pondasi bawah (LPB) kelas C dan lapisan atas (LPA) beskos.

"Tinggal pemadatan memakai LPB kelas C dan LPA beskos. Lapisan bawah pakai batu kali atau sirtu besar dengan ukuran 15 cm dan lapisan atas beskos 10 cm menggunakan alat mesin giles 6 ton atau tendem 4 ton. Mudah-mudahan sebelum Idul Fitri sudah terlaksana dan bisa dipakai roda empat menuju wilayah yang terisolisir," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT