Sukabumi Update

Cerita Korban Keracunan Massal di Cibadak Sukabumi, Alami Mual hingga Diare

Partina (22 tahun) bersama korban keracunan massal lainnya masih menjalani perawatan di RSUD Sekarwangi, Cibadak Sukabumi (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Partina (22 tahun) salah satu korban diduga keracunan makanan di acara syukuran di Kampung Cikiwul, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, kini masih dirawat secara intensif.

Pantauan sukabumiupdate.com ketika mengunjungi RSUD Sekarwangi pada Kamis (6/6/2024), warga Kampung Cikiwul Tonggoh itu masih mengalami rasa pusing dan nyeri di perut.

Sebelumnya, Partina bersama anaknya yang baru berusia 2 tahun, terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah mengkonsumsi makanan di acara syukuran pernikahan salah seorang warga itu pada Minggu, 2 Juni 2024, sekira pukul 11.00 WIB. Gejala mual hingga diare dirasakan Partina pada malam harinya.

"Hari minggu siang itu, saya makanan nasi syukuran berdua dengan anak saya, awalnya normal aja enggak ada gejala apapun malamnya saya langsung merasa mual, kemudian muntah, mencret dan demam," ujarnya.

Baca Juga: Jadi 132 Orang, Korban Keracunan Massal di Cibadak Sukabumi Bertambah

Partina dan anaknya, tak secara langsung merasakan efek tersebut. Ia menjelaskan, gejala itu semakin menjadi pada Senin 3 Juni 2024 sekira pukul 02.00 WIB.

"Saya pagi nya langsung berobat, tapi setelah berobat pada pagi hari, enggak merasakan efek membaik dari obat yang diberikan," katanya.

Ia justru harus dilarikan bersama pasien lainnya ke RSUD Sekarwangi beserta korban lainnya pada Selasa 4 Juni 2024 malam menggunakan mobil ambulans.

"Sekarang kondisi sudah mendingan, hanya masih nyeri di perut seperti melilit," jelasnya.

Sementara itu, Humas RSUD Sekarwangi, Muhammad Rizal Perdana, menuturkan ada 30 orang lagi yang masih dirawat secara intensif, yaitu anak-anak 11 orang dan dewasa 19 orang.

"Kalau anak-anak biasanya ikut makan nasi kotak yang dibawa orang tuanya dari acara syukuran. Meski begitu semua kondisinya sudah lebih membaik," pungkasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT