Sukabumi Update

Jembatan di Cidolog Sukabumi Putus, Mobilitas Warga Dua Kampung Andalkan Rakit

Jembatan Cidolog putus diterjang banjir, pada Rabu (4/12/2024) | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Dampak meluapnya Sungai Cidolog Kabupaten Sukabumi, selain merendam sejumlah rumah milik warga di Kampung Bobojong, Cicariu, Cibodas, dan Kampung Kadu Bengkung Desa Cidolog, pada Rabu (4/12/2024). Jembatan gantung permanen yang menghubungkan Kampung Cicariu dengan Bobojong juga putus diterjang banjir.

"Putusnya jembatan gantung permanen itu sekitar pukul 18.00 WIB, dihantam banjir. Paling utama akses anak anak sekolah, sehingga tidak bisa aktivitas. Sementara untuk darurat, warga menyebrang pakai rakit bambu," kata Dasep, Kepala Desa Cidolog, kepada sukabumiupdate.com, Kamis (5/12/2024).

Dasep menerangkan jembatan dengan panjang sekitar 25 meter, merupakan akses pendidikan, ekonomi, sosial dan pertanian. "Terutama bagi warga Kampung Cicariu untuk kepusat pemerintahan, atau ke kota harus melalui jembatan itu. Disana ada sekitar 40 KK," jelasnya.

"Kondisi hujan masih mengguyur wilayah Cidolog, kami masih memantau warga yang terdampak. Kebutuhan mendesak seperti Sembako, pakaian, dan alat rumah tangga, juga mohon diperhatikan terkait jembatan yang ambruk," imbuhnya.

Baca Juga: Banjir di Sukabumi Bukan Cuma Dipicu Hujan, BMKG Singgung Faktor Lingkungan

Baca Juga: Bupati Pastikan Kondisi Terkini, Pj Gubernur Jabar: 1,5 Bulan untuk Perbaikan Jalan Putus

Diketahui, Kabupaten Sukabumi dikepung bencana alam yang dipicu hujan deras selama dua hari berturut-turut. Data sementara mencatat 30 kecamatan terdampak banjir, longsor, angin kencang, dan pergerakan tanah, dengan kerusakan dan dampak yang meluas.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengungkapkan bahwa hingga evaluasi terakhir pada Kamis (5/12/2024) pukul 00.00 WIB, terdapat 63 titik longsor, 30 lokasi banjir, 16 kejadian pergerakan tanah, dan 15 angin kencang. Akibatnya, sebanyak 167 kepala keluarga (KK) atau 437 jiwa terdampak langsung, dengan 92 KK (238 jiwa) harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Selain itu, ada 140 KK atau 230 jiwa yang berada dalam kondisi terancam. Kami juga mencatat satu korban meninggal dunia dan dua orang masih dalam pencarian," ujar Ade di Puskesmas Palabuhanratu.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI